Mohon tunggu...
Nathalia
Nathalia Mohon Tunggu... -

just outside my window..

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

(FF100K) Anak Buah

16 November 2011   11:59 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:35 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="281" caption="*seharusnya mereka bermain & belajar bukan bekerja sebagai anak jalanan*"][/caption]

***

Malam masih enggan beranjak, temaram mercury menerangi taman dekat perempatan. "Turun". "Saya bukan di sini, Bang". "Turun!! Turun kaga, gantian!". Sosok-sosok yang diperintah, jejakkan kaki ke aspal. Kendaraan itu melaju, lalu henti sekian ratus meter sebelum pertigaan. "Lu dan lu, turun di sini". "Iya Bang". Kembali tapak-tapak kaki berlompatan turun. Mobil itu semakin kencang, berpacu melawan ufuk yang perlahan semburat terang. "Giliran lu turun. Awas kalau ngelem lagi". "Tenang Bang" sahutnya sambil berlari meniti rel menuju stasiun. "Lu yang terakhir. Ingat, jangan kosong kaya kemarin". Lelaki kecil itu mengangguk, menyusup ke dalam pasar, bulir luka di punggungnya masih perih terasa.

***

Untuk Pakdhe Bambank terima kasih banyak, jangan ndak komen lagi ya? :D

Mencoba FF100K ikut jejak Bunda Inge,  Om Alis , Om Lan , Om Mamal, Om Naim & Om Dhani

sumber gambar : kidsandwagon

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun