Mohon tunggu...
Maman Natawijaya
Maman Natawijaya Mohon Tunggu... -

Saya ayah dari sepasang anak berusia 10 dan 5 tahun, sesekali menulis lepas di media lokal di Medan dengan tema-tema tentang perlindungan anak, sosial, budaya dan lingkungan. Senang fotografi dengan penguasaan teknik yang masih harus belajar terus. Membaca dan jalan-jalan ke tempat yang belum pernah dikunjungi adalah kesenangan yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jangan Terobos Lampu Merah

26 Juli 2011   10:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:22 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Mata kau laeee...cuiihh...!", maki tukang beca sambil membanting setang beca-motornya ke sebelah kanan. Mukanya pucat pasi, seputih kapur dinding rumah karyawan perkebunan.

" Woiii...orang kaya, bukan jalan oppung kau ini!", sambung tukang becak lagi yang masih belum puas memaki.

Pak Bahrum dan Bu Gilda, terdiam kaku di dalam mobil dengan dua roda depan yang sudah nangkring di atas trotoar, mobil mereka 'melayang' menghindarkan beca yang datang dari arah berlawanan, saat mencoba mengoyak lampu merah bagi mereka dan lampu hijau bagi becak -motor dan kendaraan lain.


( Grand Antares Medan – 22.00 WIB 12 Mei 2009 )

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun