Mohon tunggu...
Natasya WidilaAndini
Natasya WidilaAndini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/bp 21 jurusan bahasa dan sastra indonesia

Hallo, salam kenal saya natsya widila andini, saya seorang mahasiswa di universitas PGRI padang sumatera barat, dengan jurusan bahasa dan sastra indonesia🙏😁

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Budaya Minangkabau dan Keunikannya

9 Juli 2024   20:34 Diperbarui: 9 Juli 2024   20:44 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menurut KBBI, budaya dapat diartikan sebagai akal budi, adat istiadat, sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan dan sukar diubah.

 Sedangkan Minangkabau merupakan suatu rumpun atau kultur etnis yang unik dari hampir seluruh wilayah indonesia itu sendiri. Dalam sejarahnya penamaan minangkabau menurut tambo berawal dari peristiwa adu kabau atau kerbau milik 2 tokoh utama di Mianangkabau yaitu Datuak Katumanggungan dan Datuk Parpatiah Nan Sabatang, yang diberikan tanduk besi ke kepala anak kerbau yang di sebut minang, sehingga jika secara singkat nya kata Minangkabau berasal dari kerbau bertanduk besi.

 Asal nama Minangkabau juga banyak di tafsirkan menurut para ahli seperti : menurut pendapat vander Tuuk yang menyebutkan bahwa nama Minangkabau berasal dari kata pinang khabu yang artinya tanah asal, menurut profesor poerbocoroko mengatakan bahwa Minangkabau berasal dari kata mananga tamwan yang artinya pertemuan dua sungai sedangkan menurut sutan muhammad zain Minangkabau sendiri berasal dari kata minanga kanvar yang artinya muara kampa.

 Meskipun banyak pendapat mengenai penamaan Minangkabau sendiri namun secara garis besar Minangkabau merupakan kelompok etnis asli nusantara yang wilayah persebaran kebudayaannya meliputi kawasan yang kini masuk ke dalam provinsi sumatera barat.

 Jadi, Budaya Alam Minangkabau merupakan kompleksitas nilai, norma, dan adat yang melahirkan aktivitas dan tingkah laku orang Minangkabau. Budaya ini mewujudkan sesuatu yang berharga bagi manusia melalui berbagai unsur kebudayaan seperti bahasa, kesenian, dan sistem kepercayaan.

 Salah satu hal yang unik dari budaya Minangkabau adalah menganut sistem Matrilineal atau mengikuti garis keturunan ibu. Dari asal katanya, istilah matrilineal terdiri dari kata matri artinya (ibu) dan lineal (garis), sehingga berarti garis ibu. Dalam sebuah keluarga Minang, seorang anak akan mengikuti suku sang ibu, sehingga akan terhubung dengan kerabat ibu berdasarkan kepada garis keturunan perempuan secara unilateral.

 Dilansir dalam Jurnal Filsafat (Februari, 2015) yang ditulis oleh Iva Ariani yang berjudul Nilai Filosofis Budaya Matrilineal di Minangkabau (Relevansinya Bagi Pengembangan Hak-Hak Perempuan di Indonesia) mengungkapkan mengenai sejarah sistem matrilineal dalam suku Minangkabau.

 Berdasar cerita para tokoh Minangkabau yang disampaikan secara turun-temurun, hal ini berawal pada masa kepemimpinan Datuk Katumanggungan dan Datuak Parpatiah Nan Sabatang di Minangkabau. Saat itu panglima perang kerajaan Majapahit, Adityawarman berniat menyerang daerah ini karena tidak memiliki angkatan perang. Kerajaan Minangkabau memang terkenal sebagai daerah yang cinta damai dan benar-benar berusaha untuk menghindari peperangan. Setelah mengatur siasat, akhirnya Datuk Katumanggungan memutuskan tidak akan menyambut pasukan kerajaan Majapahit dengan barisan prajurit, melainkan dengan keramahan. Selain itu, panglima perang kerajaan Majapahit, Adityawarman jug dipinang dan dijodohkan dengan adik kandungnya yang bernama Putri Jamilah. Agar keturunan Putri Jamilah tetap menjadi orang Minangkabau dan mendapatkan warisan kerajaan, maka ditetapkan adat Batali Bacambua yang langsung merubah struktur masyarakat Minangkabau. Adat Batali Bacambua mengubah aturan dari bapak mewariskan kepada anak menjadi harus diwariskan kepada kemenakan, serta suku yang semula didapat dari bapak, menjadi diturunkan dari pihak ibu.

 Dengan ketentuan baru yaitu waris yang turun dari ibu dan bukan dari bapak, maka keberadaan sosok Adityawarman tidak lebih dari raja transisi di Kerajaan Minangkabau. Adityawarman hanya akan menjabat hingga nanti lahir kemenakan dari keluarga adiknya, Putri Jamilah yang akan jadi pewaris tahta sebenarnya. Cerita inilah yang dipercaya oleh masyarakat Minangkabau sebagai cikal bakal dari budaya matrilineal yang masih dianut hingga sekarang.

 Bukan hanya matrilineal saja keunikan masyarakat Minangkabau, tetapi ada hal lainnya berupa :

1. Pernikahan eksogami merupakan pernikahan yang dianjurkan tidak masuk atau lebur ke dalam kaum kerabat pasangannya. Seperti laki laki minang menikah dengan perempuan diluar keturunan minang sehingga nanti anaknya tidak akan memiliki suku namun sebaliknya jika, perempuan minang menikah dengan laki-laki diluar keturunan minang tidak dipermasalahkan lantaran tidak akan merusak struktur adat dan mengikuti suku ibunya (matrilineal).

2. Tradisi melamar laki-laki Tradisi ini merupakan salah satu keunikan yang dimiliki oleh Mianangkabau. Bahkan pihak perempuan akan memberi mahar atau dengan member uang japuik (membeli) untuk laki-laki yang akan di pinang. Namun, tentu saja, setiap daerah di Minangkabau memiliki syarat dan ketentuan yang berbeda artinya tidak semua yang menerapkan uang japuik tersebut namun, pihak perempuan memang melamar pihak laki-laki. Hal ini juga dilakukan karena nantinya laki-laki akan menjadi tumpuan keluarga perempuan Setelah menikah, seorang laki-laki akan menjadi "tamu" sebab mereka kemudian akan tinggal di rumah keluarga istrinya.

3. Ketentuan penggunaan harta Dalam sebuah keluarga, terdapat wanita tertua atau dituakan di kaum yang dijuluki limpapeh atau ambanpuruak. Ia akan mendapat kehormatan sebagai penguasa seluruh harta kaum dan mengatur pembagiannya. Sementara laki-laki tertua di kaum akan diberi julukan sebagai tungganai. Ia bertugas sebagai mamak kapalowarih yang hanya berkuasa untuk memelihara, mengolah, dan mengembangkan harta milik kaum, tapi tidak untuk menggunakannya.

4. Penentuan pembagian warisan Termasuk dalam urusan pembagian warisan, nantinya orang-orang dari garis keturunan ibu akan mendapatkan porsi lebih banyak dibanding dari garis bapak. Kuatnya hubungan ini sendiri dilandasi oleh tujuan serta berbagai kepentingan bersama, yaitu berupa kepemilikan atas rumah dan tanah. Sehingga meski perempuan berperan besar dalam kesukuan, bukan berarti ia akan mendapatkan kuasa penuh pada harta warisan atau pusaka di keluarganya. Dari pembagian harta warisan ini biasanya harta warisan akan digunakan secara bersama-sama oleh sang penerima warisan dengan anggota keluarga yang lain Bisa dibilang, harta warisan ini kemudian tidak bisa dibagi dan harus tetap utuh karena menjadi milik bersama.

5. pantun dan pepatah petitih merupakan salah satu bentuk seni persembahan dan diplomasi yang khas. Pada umumnya pantun dan pepatah-petitih menggunakan bahasa kiasan dalam penyampaiannya. Sehingga di Minangkabau, seseorang bisa dikatakan tidak beradat jika tidak menguasai seni persembahan. Meski disampaikan dengan sindiran, pantun dan pepatah-petitih bersifat lugas. Di dalamnya tak ada kata-kata yang ambigu dan bersifat mendua. Budaya pepatah-petitih, juga digunakan dalam sambah-manyambah untuk menghormati tamu yang datang. Sambah-manyambah ini biasa digunakan ketika tuan rumah (si pangka) hendak mengajak tamunya makan. Atau dalam suatu acara pernikahan, ketika pihak penganten wanita (anak daro) menjemput penganten laki-laki (marapulai).

6. masakan merupakan salah satu budaya dan kebiasaan masyarakat Minangkabau. Hal ini dikarenakan seringnya penyelenggaraan pesta adat, yang mengharuskan penyajian makanan yang nikmat. Masakan Minangkabau tidak hanya disajikan untuk masyarakat Minangkabau saja, tetapi juga telah dikonsumsi oleh masyarakat di seluruh Nusantara. Contohnya masakan rendang yang sering dijumpai Bahkan sekarang, masakan minang merupakan salah satu masakan ter enak di dunia yang telah di akui versi CNN Internasional.

Masih Banyak keunikan lain yang belum di tuliskan mengenai budaya Minangkabau. Meskipun begitu, setiap wilayah nusantara memiliki keunikannya masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun