-Ekosistem Laut: Sampah plastik mencemari laut, merusak terumbu karang, dan mengancam kelangsungan hidup berbagai spesies laut.
-Kesehatan Manusia: Mikroplastik dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan dan minuman, berpotensi menyebabkan masalah kesehatan.
-Perubahan Iklim: Produksi plastik menghasilkan emisi gas rumah kaca yang berkontribusi pada perubahan iklim.
Untuk itu kita dapat mengolah sampah pelastik. Salah satunya adalah dengan mengubahnya menjadi paving blok. Selain mengurangi tumpukan sampah, paving blok dari plastik juga bisa menjadi alternatif bahan bangunan yang ramah lingkungan.
Paving blok dari plastik merupakan inovasi menarik dalam dunia konstruksi yang memanfaatkan limbah plastik untuk menghasilkan produk yang bermanfaat. Dengan memanfaatkan limbah plastik, kita tidak hanya mengurangi volume sampah plastik yang mencemari lingkungan, tetapi juga menciptakan produk bangunan yang memiliki keunggulan tersendiri.
Penggunaan Paving Blok dari Plastik
Paving blok dari plastik dapat digunakan untuk berbagai keperluan, antara lain:
-Jalan setapak: Baik di taman, area perumahan, maupun area komersial.
-Parkiran: Area parkir mobil maupun sepeda.
-Trotoar: Pinggir jalan atau area pejalan kaki.
-Area bermain anak: Lantai bermain anak yang aman dan nyaman.
-Dinding penahan tanah: Untuk memperkuat tanah pada area yang miring.
Proses Pembuatan Paving Blok dari Sampah Plastik :
-Pengumpulan dan Pemilahan: Kumpulkan sampah plastik yang bersih dan kering. Pisahkan  berdasarkan jenis plastik untuk mendapatkan hasil yang optimal.
-Penghancuran: Potong-potong atau hancurkan sampah plastik menjadi ukuran yang lebih kecil.
-Pencampuran: Campurkan potongan plastik dengan bahan lainnya seperti pasir, semen, atau bahan aditif khusus untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan paving blok.