4. Tidak adanya sekolah,Â
5. Kebutuhan,Â
6. Adanya tidak ada disiplin yang kejam,Â
7. Kurangnya iklim yang bermanfaat untuk perilaku yang bermusuhan dengan kekotoran batinÂ
8. Struktur pemerintahan,Â
9. Perubahan ekstremis, danÂ
10. Kondisi masyarakat.
Gaya Kepemimpinan Ki Hadjar DewantaraÂ
Gaya otoritas adalah cara seorang individu memimpin banyak individu, baik dalam suatu perkumpulan maupun organisasi. Setiap organisasi umumnya memiliki gaya inisiatif alternatif. Hal ini dipengaruhi oleh kerangka organisasi, jumlah pekerja, dan fokus yang harus dicapai.
Wewenang sebagai gagasan administrasi dalam kehidupan Perkumpulan mempunyai tempat yang sangat esensial yang senantiasa dijalankan dalam kehidupan yang hierarkis. Gagasan tentang kewibawaan yang dikonsepkan oleh Ki Hadjar Dewantara dalam cara berpikirnya menelusuri Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani yang mengandung makna sebelum menjadi teladan yang baik, di tengah memberi arahan dan di belakang memberi penghiburan.
Dalam pola pikir ini terdapat hubungan-hubungan antar manusia, khususnya hubungan-hubungan antara mempengaruhi dan unggul antara para pionir dengan individu-individunya karena dipengaruhi oleh kekuasaan pionir tersebut. Adanya hubungan kewenangan dalam dakwah para pengurus akan mendorong terciptanya sosok yang optimal dalam dakwah perkumpulan, karena makna dakwah pengurus secara keseluruhan merupakan suatu ilmu gagasan yang menitikberatkan pada pengawasan perkumpulan dakwah yang dibutuhkan perkumpulan. pionir yang keteladanannya sesuai pelajaran Islam.