4. Industry vs Inferiority. (5-12 Tahun)Â
Kemampuan anak akan muncul pada fase ini seperti kemampuan matematika, sehingga perlunya dukungan dari orang sekitar supaya anak merasa dihargai, anak merasa bangga atas kesuksesannya. Jika kemampuan tersebut tidak mendapatkan dukungan akan membuat anak mudah insecure dan membandingkan dirinya dengan orang lain. Sehingga fase ini anak harus lebih banyak bersosialisasi untuk meningkatkan kemampuan akademiknya.
Â
5. Identity vs Role Confusion. (12-18 Tahun)Â
Anak sedang berada ditahap identitas dan kebingungan pencarian jati dirinya. Usia ini adalah fase yang tepat untuk mencoba banyak hal. Terdapat perubahan secara fisik, kognitif maupun emosi. Kegiatan yang bisa dilakukan pada tahap ini yaitu menjawab Pertanyaan, Memahami kata atau kalimat suatu ucapan, Membicarakan keinginannya.Â
6. Intimacy vs Isolation(18-40 Tahun)
Tahap ini individu sudah mulai menemukan fokus untukÂ
menyeimbangkan hidup seperti mencoba untuk membangun hubungan intim untuk jangka panjang. Â Namun jika tidak berhasil akan membuat individu tersebut merasa kesepian dan depresi.Â
7. Generativity vs Stagnation (40-65 Tahun)Â
Individu akan lebih matang, dewasa dan punya prinsip. Tahap ini individu merasa bahagia atas pencapaiannya. Individu akan lebih cepat memutuskan sesuatu yakin dengan pilihan sesuai dengan prinsip nya. Setelah melewati tahap sebelumnya. Jika tidak terpenuhi pada tahap ini individu akan merasa gagal dengan masyarakat.Â
8. Ego Integrity vs Despair (Usia 65 Tahun ke Atas)