Mohon tunggu...
Natasya Risma
Natasya Risma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa DKV ISI Yogyakarta tahun 2021

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Analisis Semiotika Roland Barthes Terhadap Kijing Makam Ki Hajar Dewantara

10 Desember 2024   23:02 Diperbarui: 10 Desember 2024   23:07 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tabel 6. Analisis Semiotika Roland Barthes pada Makam Ki Hajar Dewantara 

Analisis 3 Fungsi DKV pada Kijing Ki Hajar Dewantara

Berdasarkan analisis semiotika Roland Barthes pada Kijing Ki Hajar Dewantara, ditemukan 3 fungsi DKV sebagai berikut.

  1. Fungsi Informasi

Pada kedua batu nisan kijing Ki Hajar Dewantara terdapat fungsi informasi. Di bagian atas terdapat pahatan lambang Lembaga Tamansiswa. Di bagian bawah terdapat pahatan cakra kembang. Lambang Lembaga Tamansiswa berfungsi sebagai informasi bahwa Ki Hajar Dewantara termasuk dalam Lembaga Tamansiswa. Sedangkan, Cakra kembang berfungsi sebagai informasi bahwa Ki Hajar Dewantara merupakan tokoh berpengaruh dalam dunia pendidikan di Indonesia.

  1. Fungsi Identitas

Terdapat fungsi identitas pada kijing Ki Hajar Dewantara. Tertulis “Ki Hajar Dewantara Suwardi Suryaningrat” di bagian bawah kijing sebagai informasi nama dan gelar. Tertuliskan juga “2 Mei 1889” sebagai informasi tanggal lahir dan “26 April 1959” sebagai informasi tanggal wafat. Letaknya yang berada pada bagian bawah kijing dapat memudahkan pengunjung makam untuk membaca informasi.

  1. Fungsi Promosi

Lambang Lembaga Tamansiswa pada nisan Ki Hajar Dewantara menjadi fungsi promosi. Adanya lambang tersebut sebagai bentuk promosi Lembaga Tamansiswa. Hal ini dapat menarik minat pengunjung makam untuk berkunjung ke Pusat Tamansiswa Yogyakarta di Jalan Taman Siswa No. 109, Wirogunan, Kecamatan Mergangsan, Kota Yogyakarta, DI Yogyakarta. Terdapat Museum dan Perpustakaan Ki Hajar Dewantara di Pusat Tamansiswa Yogyakarta yang turut dipromosikan juga.

KESIMPULAN

Desain kijing makam Ki Hajar Dewantara di Taman Wijaya Brata, Yogyakarta, mencerminkan penghormatan yang mendalam terhadap tokoh pendidikan Indonesia dengan memadukan nilai estetika, simbolik, dan historis. Setiap elemen pada makam, seperti ukiran nama, tanggal lahir dan wafat, lambang Tamansiswa, serta simbol Cakra Kembang dan Cakra Garuda, memiliki makna yang memperkaya pesan tentang perjuangan dan dedikasi Ki Hajar Dewantara dalam mencerdaskan bangsa. 

Melalui pendekatan semiotika Roland Barthes, elemen-elemen tersebut mengandung makna denotatif dan konotatif yang merepresentasikan identitas Ki Hajar Dewantara sebagai pelopor pendidikan, serta nilai-nilai yang ia perjuangkan. Penggunaan batu andesit yang tahan lama pada desain ini juga menunjukkan inovasi dan pembaharuan pada zamannya. Simbol-simbol yang tertera pada makam mengandung pesan moral tentang pentingnya pendidikan dan nilai kebudayaan yang diwariskan Ki Hajar Dewantara. Manfaat penelitian ini juga memberikan kontribusi dalam pembelajaran ilmu desain komunikasi visual, khususnya dalam menggali potensi simbolik dan estetika pada karya desain yang berakar pada sejarah dan budaya Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun