Mohon tunggu...
Natasya Rida Syafitri
Natasya Rida Syafitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional Universitas Sriwijaya

A little progress is still a progress.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cina, Dominasi Dunia, dan Filosofi Sun Tzu

3 Desember 2021   17:51 Diperbarui: 3 Desember 2021   21:27 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melalui infrastruktur inilah, Afrika dapat memacu pertumbuhan ekonomi yang dicari oleh negaranya dalam waktu lama. Cina berperan sebagai pemain utama dengan banyaknya proyek infrastruktur seperti Kereta Api Pesisir di Nigeria seharga 12 miliar Dollar AS, Kereta Api Addis Ababa – Djibouti seharga 4,5 miliar Dollar AS, dan economic zone serta megaport di Bagamoyo seharga 11 miliar Dollar AS, dengan Cina sebagai mitra dalam perkembangan serta pengerjaannya (Shepard, 2019). Sebagai bagian dari rute BRI, Cina tentu saja dengan lapang dada sukarela untuk fokus terhadap pertumbuhan infrastruktur Afrika sebagau penyokong meluasnya jalur sutra negara tersebut.

Filosofi, Ambisi, dan Mimpi

Dapat dipahami melalui prisma sejarah bahwa Cina bergantung pada prinsip dasar kebijakan budaya. Berdasarkan filosofi Sun Tzu, Cina berusaha untuk tidak melakukan tindak kekerasan ataupun perang untuk memenuhi kepentingan nasionalnya, secara kontras negara tirai bambu ini menggunakan strategi yang lebih halus dan persuasif. Debt Diplomacy dan Belt Road Initiative (BRI) merupakan bukti nyata atas strategi halus Cina untuk memperluas serta menguatkan dominasi negaranya di seluruh dunia. Dewasa ini, kekuasaan sebuah negara telah bergeser dari seberapa dahsyat kekuatan militer yang dimiliki oleh sebuah negara, menjadi seberapa dahsyat pengaruhnya terhadap negara dalam konteks global.

Cina, dominasi dunia, dan filosofi Sun Tzu merupakan kerangka kerja paling mutakhir jika dilihat dari fenomena global yang sedang terjadi pada saat ini. Sebuah negara penuh ambisi yang dengan berani menggunakan sejarah masa lalu untuk menjaga stabilitas negara, secara perlahan mulai mendominasi segala macam aspek kehidupan di dunia. Sejatinya, masa depan dunia begitu sulit untuk diprediksi mengingat tatanan internasional menyandang status anarki, namun dengan strategi yang dimainkan oleh negara berpengaruh seperti Cina, kemungkinan bagi negara tersebut untuk menguasai dunia bukanlah sekadar mimpi indah di siang hari.

Referensi

EurAsian Times Global Desk. (2020, April 23). How China Is Squeezing & Conquering The World With The Philosophy Of Sun Tzu? Retrieved from The EurAsian Times: https://eurasiantimes.com/how-china-is-squeezing-conquering-the-world-with-the-philosophy-of-sun-tzu/

Habibi, M. A. (2018, Juni 25). How China Got Sri Lanka to Cough Up a Port. Retrieved from The New York Times: https://www.nytimes.com/2018/06/25/world/asia/china-sri-lanka-port.html

Shepard, W. (2019, Oktober 3). What China Is Really Up To In Africa. Retrieved from Forbes: https://www.forbes.com/sites/wadeshepard/2019/10/03/what-china-is-really-up-to-in-africa/?sh=8dd9cd259304

Sun, Y. (2014). China's Interests in Africa. Africa in China's Foreign Policy, 6-8.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun