Mohon tunggu...
Natasya Puspitarini
Natasya Puspitarini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dulu Sudah Ada Hari Santri atau Belum?

21 Oktober 2021   08:45 Diperbarui: 21 Oktober 2021   08:53 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Haloo teman-teman ketemu lagi di blog ini sama aku, sebelumnya akum au ngucapin terima kasih sama kalian yang udah liat, komen, share postingan aku sebelumnya. Oiya di tanggal 19 kemarin kita semua merayakan maulid nabi Muhammad SAW, semoga kita semua diberi syafaat di hari kiamat nanti. Kayanya oktober ini banyak hari penting ya, inget nggak kalo hari santri ada di tanggal 22 oktober? Pasti udah pada persiapan untuk menyambut hari santri. Sebelum lanjut persiapannya, baca ini sebentar. Hari santri itu di peringati sejak kapan ya? Apakah di zaman dulu juga ada hari santri? Hari santri itu diperingati sejak adanya keputusan dari Presiden Jokowidodo beliau membuat keputusan Presiden (KEPRES)  perundang-undangan no 22 tahun 2015 tentang hari santri nasional. jadi bisa disimpulkan bahwa zaman dahulu belum terdapat landasan atau tanggal khusus untuk memperingati hari santri itu. Asal mulanya Jokowi beranggapan bahwa kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945 tidak bisa dipisahkan dari semangat jihad oleh para santri. Terdapat cerita sejarah tentang perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Ulama dan santri sangat penting dalam mempertahankan Republik Indonesia, khususnya saat masa Revolusi fisik (1945-1949), dimana mereka terjun langsung untuk berjihad mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Para Ulama pada waktu itu sepakat atas Resolusi Jihad, dan menyatakan bahwa mempertahankan kemerdekaan hukumnya Fardhu' Ain (Kewajiban bagi setiap orang), sehingga dapat mengobarkan semangat para pejuang di medan jihad. Pada tanggal 22 oktober 1945, pada hari itu, KH Hasyim Asy'ari menyerukan kepada para santrinya untuk ikut berjuang untuk mencegah tentara Belanda kembali menguasai Indonesia melalui Netherlands Indies Civil Administration (NICA). Beliau menegaskan bahwa membela tanah air merupakan kewajiban bagi setiap muslim  seruan jihad itu ikobarkan oleh KH Hasyim Asy'ari ini membakar semangat para santri di kawasan Surabaya dan sekitarnya. Para santri bergabung dengan tantara Indonesia untuk menyerang markas Brigade 49 Mahratta yang dipimpn Brigadir jendral Aulbertin Walter Sothern Mallaby. Nah serangan ini berlangsung selaa 3 hari berturut, yaitu tanggal 27 hingga 28 oktober 1945. Pertempuran tersebut menewaskan Jenderal Mallaby. Hal itu menjadi angin segar untuk rakyat Indonesia.  Dan mengubah pandangan orang terhadap santri bahwa santri itu tidak hanya mengurusi urusan seputar agama tapi juga mau mengurus dan turut serta memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia bersama para  pahlawan. Aspek lain yang melatarbelakangi penetapan HSN ini adalah pengakuan resmi pemerintah Republik Indonesia atas peran besar umat Islam dalam berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan serta menjaga NKRI. Ini sekaligus merevisi beberapa catatan sejarah nasional, terutama yang ditulis pada masa Orde Baru, yang hampir tidak pernah menyebut peran ulama dan kaum santri. Nah dari sanalah tercetus alasan mengapa hari santri jatuh pada tanggal 22 oktober  Secara resmi tanggal 22 oktober disahkan oleh Presiden Jokowi sebagai hari santri di masjid istiqlal. Dan selain itu perlu diketahui bahwa peresmian ini bertepatan dengana hari Kemerdekaan Indonesia. Wih nggak kerasa ya kita udah belajar sejarah juga disini.  

Latas siapa saja orang yang berhak memperingati hari santri? Apakah santri saja? Apakah hanya mereka yang menuntut ilmu di pondok pesantren saja yang boleh? Tentu saja tidak semua orang berhak menjadi bagian dari perayaan hari santri. Apalagi kita sebagai murid ataupun mahasiswa dapat eneladani sifat-sifat dari para santri ini, dimana mereka bukan hanya belajar dan mennerapkan hal-hal mengenai keagamaan tetapi juga memupuk jiwa nasionalismenya. Di zaman sekarang kita memang tidak perlu berperang lagi melawan belanda namun perjuangan santri dana kita semua adalah belajar melawan kebodohan, terus mengembangkan diri kearah yang lebih baik lagi, memperluas pengetahuan, tetap melestarikan budaya, serta menjujung rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dalam kebhinekaan. Mari bersama-sama kita meningkatkan kemampuan  diri melalui momentum hari santri ini. Santri adalah salah satu garda terdepan pemuda pembela bangsa. Oke, aku pikir cukup ya ntuk pembahasan mengenai hari sanri nasional ini, biar kalian bisa melanjutkan persiapan memperingati hari santri. Jangan lupa like, komen, and share ya teman-teman. Tetap jaga kesehatan, patuhi protokol kesehatan. Sampai jumpa di lain kesempatan sekian

 

SUMBER

https://id.wikipedia.org/wiki/Hari_Santri_Nasional

https://islami.co/apa-itu-hari-santri-ini-loh-alasan-kenapa-harus-diperingati/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun