Mohon tunggu...
Natasya Muflihah
Natasya Muflihah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Prodi ilmu politik universitas sains Alquran

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Puskesmas: Pilar Utama Kesehatan Masyarakat yang Perlu Ditingkatkan

16 November 2024   13:12 Diperbarui: 16 November 2024   13:14 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://sippn.menpan.go.id/images/article/temp/SK%20STANDAR%20PELAYANAN%20MJTH%202022-20240828024744.pdf

Negara mempunyai kewajiban dalam memenuhi hak dan kebutuhan masyarakat negara yaitu salah satunya dengan melayani masyarakat terutama dalam masalah kesehatan . 

Pada tahun 2023, terdapat 10.416 unit puskesmasdi seluruh Indonesia. Di Jawa Tengah, jumlah puskesmas mencapai 880 unit menjadikannya salah satu provinsi dengan jumlah puskesmas terbanyak setelah Jawa Barat dan Jawa Timur.

Puskesmas berperan penting dalam menangani kesehatan masyarakat terutama yang berada di dalam masyarakat menengah ke bawah ataupun masyarakat yang sulit untuk mengakses kesehatan yang berada di daerah daerah yang sulit dijangkau.

Dengan biaya yang murah dan harga obat yang dapat di jangkau sehingga masyarakat menengah ke bawah mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik

Namun apakah pelayanan kesehatan di puskesmas sudah optimal?

Pelayanan di puskesmas di Indonesia belum sepenuhnya optimal. Penelitian menunjukkan bahwa meskipun ada upaya untuk meningkatkan kualitas, banyak puskesmas masih menghadapi masalah seperti kurangnya fasilitas, keterlambatan dalam pelayanan, dan ketidakpuasan pasien. Meskipun ada puskesmas yang menunjukkan kinerja baik, secara keseluruhan, kualitas pelayanan kesehatan masih memerlukan perbaikan.

Di Wonosobo sendiri terutama di puskesmas Mojotengah, pelayanan kesehatan sudah baik. Lokasi yang strategis, suasana yang nyaman dengan interaksi masyarakat atau pasien dengan petugas pelayanan.

Puskesmas Mojotengah di Wonosobo menyediakan berbagai layanan kesehatan, termasuk:

- Pelayanan Umum: Pemeriksaan kesehatan, pengobatan, dan konsultasi medis.
- Kesehatan Ibu dan Anak: Pemeriksaan kehamilan, imunisasi, dan layanan KB.
-Layanan Gizi: Konsultasi gizi dan penanganan masalah gizi.
- Penyuluhan Kesehatan: Edukasi tentang penyakit dan pencegahannya.
- Pelayanan Kesehatan Mental: Konsultasi bagi pasien dengan masalah kesehatan mental.

Puskesmas ini berkomitmen untuk meningkatkan kesehatan masyarakat di daerah tersebut.

Apakah Puskesmas Mojotengah Wonosobo menyediakan layanan konsultasi dokter secara online? 

Puskesmas Mojotengah Wonosobo juga menyediakan layanan konsultasi dokter secara online melalui aplikasi Tele Sehat. Aplikasi ini memungkinkan masyarakat untuk berinteraksi langsung dengan dokter puskesmas seputar masalah kesehatan tanpa harus mendatangi fasilitas pelayanan kesehatan fisik. 

Selain itu, pengguna bisa menggunakan fitur-fitur seperti edukasi, konsultasi, dan pencarian fasilitas kesehatan terdekat melalui platform Tele Sehat. Fitur konsultasi memungkinkan pengguna untuk berkonsultasi secara online dengan dokter puskesmas, dimana mereka hanya perlu memilih menu konsultasi, memilih daerah target, dan kemudian terhubung dengan kontak Whatsapp dokter puskesmas.
Hal hal tersebut sudah membuktikan bahwa operasional puskesmas Mojotengah Wonosobo sudah berusaha untuk mengoptimalkan atau memaksimalkan pelayanan kesehatan dengan baik
Bagaimana standar pelayanan di Puskesmas Mojotengah diterapkan dalam praktik sehari-hari

Standar pelayanan di Puskesmas Mojotengah diterapkan melalui berbagai prosedur dan mekanisme yang terstruktur.
Berikut adalah cara penerapannya dalam praktik sehari-hari:

Pendaftaran: Pasien melakukan pendaftaran dengan membawa identitas dan kartu BPJS jika ada, di mana petugas akan memandu proses ini.

Prosedur Pelayanan: Setelah pendaftaran, pasien dipanggil untuk pemeriksaan awal oleh petugas, yang mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan.

Waktu Pelayanan: Setiap jenis pelayanan memiliki jangka waktu tertentu, umumnya antara 5 hingga 20 menit.

Kualitas Pelayanan: Pelayanan dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompeten dan berpedoman pada SOP untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan pasien.

Evaluasi dan Umpan Balik: Puskesmas juga melakukan evaluasi kinerja pelayanan secara berkala dan menerima umpan balik dari masyarakat melalui kotak saran dan lokakarya mini. 

Dengan cara ini, Puskesmas Mojotengah berupaya memenuhi harapan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas.

Kepuasan masyarakat Wonosobo terhadap pelayanan kesehatan di Mojotengah diukur melalui survei yang melibatkan 384 responden. Hasil menunjukkan bahwa kualitas pelayanan dinilai cukup baik, dengan persepsi positif pada aspek seperti "persyaratan" (72,1%) dan "biaya" (62,3%). Namun, beberapa unsur seperti "waktu penyelesaian" (50,6%) dan "sarana prasarana" (48,5%) mendapat nilai rendah. Secara keseluruhan, Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) berada di angka 2,57, menunjukkan adanya ruang untuk perbaikan dalam pelayanan kesehatan.

Masyarakat Wonosobo dapat memberikan umpan balik terhadap pelayanan di Puskesmas Mojotengah melalui beberapa cara:

1. Kotak Saran: Pengunjung dapat mengisi blanko saran yang tersedia di kotak saran di Puskesmas.
2. Kuesioner Kepuasan: Puskesmas membagikan kuesioner untuk mengukur kepuasan pasien, yang hasilnya direkap setiap bulan.
3. Telepon dan SMS: Umpan balik juga bisa disampaikan melalui telepon atau SMS ke nomor yang disediakan oleh Puskesmas.
4. Aplikasi LAPOR!: Masyarakat dapat menggunakan aplikasi LAPOR! untuk melaporkan masalah pelayanan publik.

Agar mencapai tingkat kesehatan yang setinggi-tingginya
pemerintah bertanggungjawab atas ketersediaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) yang adil dan merata
bagi seluruh masyarakat. Data kementrian kesehatan menunjukan terdapat 938 puskesmas atau 9.8% dari 9,599
puskesmas masih kekurangan tenaga kesehatan hal itu disebabkan oleh distribusi tenaga kesehatan yang belum
merata, terdapat beberapa daerah yang kelebihan tenaga kesehatan sedangkan beberapa daerah lainnya kekurangan
tenaga kesehatan. Penelitian ini membahas tentang pengelompokan jumlah SDMK Puskesmas untuk menunjang
pemerataan jumlah SDMK Puskesmas di Provinsi Jawa Tengah dengan menggunakan Algoritma K-Means.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun