Mohon tunggu...
natasyahanatevka
natasyahanatevka Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

-

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Ekspansi Industri E-Commerce di Indonesia: Dampak terhadap Sektor Industri Tradisional

12 Desember 2024   20:15 Diperbarui: 12 Desember 2024   20:01 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Penciptaan Lapangan Kerja Baru

Dengan berkembangnya industri e-commerce, sektor perdagangan digital dan bidang logistik dan distribusi mendapat manfaat. Seiring dengan peningkatan kebutuhan akan pengiriman barang melalui platform e-commerce, sektor logistik Indonesia berkembang pesat, menurut laporan McKinsey & Company. Ribuan orang bekerja untuk perusahaan pengiriman seperti JNE, SiCepat, Gojek, dan Grab, yang bekerja dari kurir hingga manajer logistik. Industri konvensional membutuhkan sistem pengiriman yang lebih efisien untuk mendistribusikan produk mereka ke seluruh wilayah, jadi mereka mendapat manfaat dari perubahan ini.

Dampak Negatif terhadap Sektor Industri Tradisional

Namun, dibalik keuntungan yang dapat diperoleh, pertumbuhan industri e-commerce juga membawa sejumlah masalah besar bagi industri tradisional. Beberapa masalah utama yang dihadapi termasuk:

  1. Persaingan yang Sangat Ketat

Meningkatnya persaingan dengan produk yang dijual melalui platform e-commerce adalah salah satu dampak negatif yang paling signifikan bagi sektor industri tradisional. Produk lokal kini harus bersaing dengan produk impor yang dapat dijual dengan harga lebih murah, terutama dari negara-negara dengan biaya produksi lebih rendah seperti China. Misalnya, pakaian impor yang dijual secara online dengan harga yang sangat kompetitif sekarang mengancam dominasi industri tekstil Indonesia di pasar lokal. Skala produksi yang besar membuat produk ini seringkali murah dan dikirim langsung ke pelanggan melalui platform e-commerce tanpa melalui perantara.

  1. Disrupsi dalam Ritel Tradisional

Pusat perbelanjaan atau toko fisik yang dulunya berfungsi sebagai pusat kegiatan ritel mulai sepi. Karena kemudahan membandingkan harga, mencari promosi, dan berbelanja kapan saja, pelanggan lebih suka berbelanja dari aplikasi e-commerce. Menurut Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), pusat perbelanjaan konvensional di kota-kota besar telah kehilangan pelanggan karena belanja online. Sebagai akibat dari fenomena ini, sektor ritel konvensional harus mengubah strateginya dengan menawarkan produk digital atau bahkan menutup toko fisik mereka untuk beralih ke platform e-commerce.

  1. Penurunan Kualitas Layanan

Layanan yang lebih personal dapat ditemukan dalam industri tradisional yang mengandalkan interaksi langsung antara pelanggan dan penjual. Dengan beralih ke e-commerce, beberapa bisnis mungkin kehilangan hubungan pribadi dengan pelanggan mereka, yang berpotensi mengurangi kualitas pengalaman pelanggan. Sementara beberapa platform e-commerce menawarkan layanan pelanggan yang sangat baik, tidak semua UMKM atau pengecer tradisional dapat secara konsisten meniru standar layanan pelanggan tersebut.

  1. Adanya Kesenjangan Digital

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun