Mohon tunggu...
Natasya Dewi Yolanda
Natasya Dewi Yolanda Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Memahami Perkembangan Jurnalisme Multimedia di Indonesia

25 September 2022   13:11 Diperbarui: 25 September 2022   22:23 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: kajianpustaka.com

Praktik jurnalisme dalam bentuk digital ini sangat berkembang pesat seiring dengan adanya perkembangan teknologi. Muncul berbagai media yang menyediakan berita dalam bentuk daring atau online. Media-media tersebut seperti CNN Indonesia, Kompas, Liputan6, dan lain sebagainya.

Pengertian Jurnalisme Multimedia

Jurnalisme multimedia diartikan menjadi 2 pengertian oleh Mark Deuze. 

Pertama, mengemas atau mempresentasikan suatu berita menggunakan dua media atau lebih seperti narasi atau tulisan, musik, gambar diam, gambar bergerak, animasi grafis, elemen interaktif dan juga hypertext. Presentasi berita tersebut akan dimuat dalam situs web. 

Kedua, mengemas atau mempresentasikan berita yang terintegrasi secara horizontal antar media dan disampaikan melalui berbagai macam media seperti situs web, e-mail, SMS, MMS, radio, televisi, teleteks, surat kabar, dan majalah. 

Multimedia juga dipahami oleh Chapman sebagai kombinasi dari dua media atau lebih yang diwujudkan dalam bentuk digital yang terintegrasi, tersajikan, dan termanipulasi oleh program komputer.

7 Karakteristik Jurnalisme Multimedia (sumber: dokumen pribadi).
7 Karakteristik Jurnalisme Multimedia (sumber: dokumen pribadi).

Sejarah Perkembangan Jurnalisme Multimedia di Indonesia

Jurnalisme multimedia di Indonesia tidak langsung muncul begitu saja, dulunya masyarakat hanya menggunakan surat kabar yang ditulis kemudian dicetak dan didistribusikan kepada masyarakat. 

sumber: kajianpustaka.com
sumber: kajianpustaka.com

Seiring dengan berkembangnya zaman yang semakin modern, praktik jurnalisme juga semakin berkembang dengan menggunakan media online sebagai sarana distribusinya.

Terjadinya pergeseran media cetak ke media digital di Indonesia ini dimulai pada tahun 1990-an, di mana media massa Indonesia memasuki era digitalisasi. 

Pada tahun 1994, internet mulai hadir di tengah masyarakat Indonesia. Perusahaan yang menyediakan internet pada saat ini adalah PT Indo Internet.  

Hal tersebut tentu berdampak pula pada bidang jurnalisme. Kini jurnalisme bertransformasi menjadi berita-berita yang pendek, mengutamakan kecepatan, namun isinya cenderung lebih dangkal. 

Seiring berkembanganya zaman, bentuk dari jurnalisme ini juga semakin berkembang. Jurnalisme saat ini lebih bervariasi elemennya, seperti menggabungkan elemen animasi, infografis, gambar, video dan lain sebagainya.

sumber: kuliahdimana.id
sumber: kuliahdimana.id

Menurut Hill dan Sen, ada dua media tahun 1996 yang menjadi pelopor dalam munculnya jurnalisme online di Indonesia yaitu Detik dan Tempo. 

Di tahun yang sama, Harian Bisnis Indonesia meluncurkan portal berita onlinenya pada 2 September 1996. Kompas juga mulai meluncurnya portal berita onlinenya melalui situs yang digarap dengan serius  sejak 22 Agustus 1997. 

Sejak saat itu, muncul berbagai media yang juga membuat situs web untuk dapat menyajikan berita melalui online.

Pada tahun 2010, ada tiga media yang menggunakan konsep berbeda dalam menyajikan berita di media online. Ketiga media itu mengusung prinsip multimedia sebagai pembeda dari media online lainnya.  

Ketiga media tersebut yaitu Tribun, CNN Indonesia, dan Rappler. Sedari awal, CNN Indonesia telah menerapkan konsep multimedia dengan merekrut wartawan muda untuk dilatih menjadi reporter yang mempunyai berbagai keterampilan seperti mengambil gambar, video, dan menuangkan data menjadi sebuah tulisan yang komprehensif. Begitu juga dengan Tribun dan Rappler.

Jurnalisme Multimedia Longform

Tidak sampai disitu saja, perkembangan jurnalisme di Indonesia kini sampai pada jurnalisme multimedia longform. 

Multimedia longform didefinisikan secara sederhana menjadi praktik jurnalisme yang dalam penulisannya menggabungkan makna yang mendalam dengan menggunakan bahasa yang lebih cair dan dinamis. 

Tidak hanya tulisan, jurnalisme multimedia longform ini juga menggabungkan teks dengan elemen lainnya seperti gambar, video, ilustrasi, dan sebagainya.

Tren multimedia longform mulai dikenal di Indonesia saat hadirnya Majalah Pantau yang sekaligus menjadi pelopor adanya tren ini. 

Tantangan dari multimedia longform ini adalah minat pembacanya. Pembaca dianggap kurang memiliki banyak waktu untuk membaca semua materi yang disajikan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun