Mohon tunggu...
Natasya Delvira
Natasya Delvira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Malang

saya adalah mahasiswa informatika

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjaga Privasi Data di Era Digital: Tanggung Jawab Profesionalisme dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi

11 November 2024   20:49 Diperbarui: 11 November 2024   21:07 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 

Dalam era digital ini, data telah menjadi salah satu aset paling berharga bagi individu, bisnis, dan pemerintah. Setiap hari, jutaan data pribadi dikumpulkan melalui berbagai platform digital, termasuk media sosial, aplikasi, layanan perbankan, dan situs web e-commerce. Data ini mencakup informasi pribadi seperti lokasi, preferensi, dan bahkan informasi kesehatan, dan biasanya digunakan untuk berbagai analisis dan tujuan komersial.

Akan tetapi, di tengah pesatnya pengumpulan dan penggunaan data, muncul masalah besar terkait privasi dan profesionalisme dalam pengelolaannya. Profesional dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) diharuskan untuk melindungi data pengguna dengan bijak dan etis karena profesionalismenya. Profesional harus selalu mempertimbangkan dampak penggunaan data terhadap hak-hak individu dalam konteks ini. Organisasi seperti Association for Computing Machinery (ACM) mengembangkan kode etik yang menekankan pentingnya menjaga privasi, keamanan, dan keadilan dalam pengelolaan data. Saya akan membahas peran profesionalisme dan etika dalam menjaga privasi data di era digital, serta betapa pentingnya bagi mahasiswa Informatika untuk mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan ini.

Pentingnya Profesionalisme dalam Pengelolaan Data 

Seiring perkembangan teknologi, pengumpulan data telah menjadi komponen penting dari layanan digital. Data membantu bisnis memahami preferensi pelanggan dan meningkatkan pengalaman pengguna. Namun, jika data tidak dikelola secara profesional, mereka juga dapat membahayakan privasi individu. Misalnya, kebocoran data yang melibatkan informasi pribadi pengguna dapat menyebabkan kehilangan uang, pencurian identitas, atau pelanggaran privasi yang lebih serius. Apabila data tidak dilindungi dengan baik, pengguna dapat kehilangan kepercayaan pada perusahaan atau platform tertentu.

Untuk menjadi seorang profesional dalam pengelolaan data, para profesional harus bertindak secara jujur dan bertanggung jawab. Hal ini termasuk mengambil tindakan untuk menjaga keamanan data dan memastikan bahwa data hanya digunakan dengan persetujuan pengguna. Dalam hal ini, etika profesional sangat penting agar setiap langkah pengelolaan data benar-benar memperhatikan kepentingan pengguna. Misalnya, kode etik ACM menekankan bahwa profesional TI harus melindungi hak privasi orang dan menghindari praktik yang dapat merugikan pengguna. Dalam hal ini, mereka bertanggung jawab untuk memastikan bahwa akses yang tidak sah tidak dapat mengakses data yang dikumpulkan dan disimpan.

Kode Etik ACM dan Implementasinya dalam Privasi Data 

Menggarisbawahi bagaimana profesional TIK harus menjaga keamanan dan privasi data pengguna. Beberapa prinsip utama dalam kode etik ini termasuk kejujuran, transparansi, dan penghormatan hak-hak pengguna. Dalam praktiknya, profesional TIK diharapkan untuk menjadi jujur saat menjelaskan bagaimana data pengguna dikumpulkan dan digunakan, dan memberi pengguna pilihan untuk mengontrol data mereka sendiri.

Kebijakan privasi yang diterapkan oleh perusahaan teknologi besar seperti Apple adalah bukti implementasi yang baik dari kode etik ini. Apple dikenal karena menjaga privasi pengguna dengan menghindari penjualan data kepada pihak ketiga dan memberikan pengguna kemampuan untuk mengatur preferensi privasi mereka sendiri. Mahasiswa Informatika yang ingin menjadi profesional di masa depan harus memahami pentingnya transparansi dan keamanan data serta memastikan bahwa kebijakan dan sistem yang mereka kembangkan mengikuti prinsip-prinsip etika ini. Dengan memahami dan menerapkan kode etik yang tepat, profesional akan lebih siap untuk menghadapi risiko privasi data di masa depan.

Persiapan Mahasiswa untuk Menjaga Privasi Data

Mahasiswa Informatika harus mempersiapkan diri untuk menghadapi masalah privasi data di dunia kerja. Mahasiswa tidak hanya harus memiliki keterampilan teknis, tetapi juga harus menyadari pentingnya menjaga keamanan dan privasi data sebagai bagian dari profesionalisme mereka. Untuk memberi mahasiswa pemahaman yang lebih baik tentang masalah yang dihadapi dalam pengelolaan data, beberapa institusi pendidikan telah memasukkan pelajaran tentang etika data dan privasi ke dalam program mereka. Dengan persiapan yang tepat, diharapkan akan terbentuk profesional yang memiliki kesadaran moral yang kuat selain keterampilan teknis.

Memahami konsep dasar keamanan cyber dan enkripsi data adalah salah satu contoh persiapan praktis yang dapat dilakukan mahasiswa. Selain itu, mahasiswa harus memahami undang-undang privasi yang berlaku, seperti GDPR (Regulasi Umum Perlindungan Data) Eropa atau UU Perlindungan Data Pribadi Indonesia. Mahasiswa dapat mempersiapkan diri untuk menjadi profesional yang dapat melindungi data pengguna dan mencegah pelanggaran hukum di masa depan dengan memahami peraturan ini. Pemahaman mendalam tentang undang-undang ini akan membantu mahasiswa bertindak dengan cara yang sesuai dengan hukum dan moral.

Opini Utama :

Menurut pendapat saya, hak dasar setiap orang untuk memiliki privasi data harus dilindungi oleh profesional TIK karena data sering digunakan untuk kepentingan bisnis dan komersial di era digital ini. Pengendalian data yang profesional berarti menghargai privasi pengguna dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindunginya. Saya percaya bahwa setiap profesional TIK wajib menjaga privasi data karena kegagalan dapat berdampak negatif pada masyarakat luas.

Selain itu, saya percaya bahwa mahasiswa Informatika harus mendapat pendidikan yang memadai tentang etika privasi data agar mereka siap menghadapi tuntutan di dunia kerja. Pendidikan ini tidak hanya harus mengajarkan keterampilan teknis mahasiswa, tetapi juga memberi mereka pemahaman tentang tanggung jawab sosial dan etika yang terkait dengan pengelolaan data. Dalam hal ini, kolaborasi antara universitas, perusahaan teknologi, dan pemerintah sangat penting untuk memastikan bahwa mahasiswa memiliki dasar etika yang kuat sebelum memasuki dunia kerja.

Saran untuk Stakeholder

Pemerintah, perusahaan teknologi, dan lembaga pendidikan harus bekerja sama untuk meningkatkan profesionalisme dalam pengelolaan privasi data. Perusahaan teknologi harus mematuhi kebijakan internal yang mendukung transparansi dan keamanan data. Pemerintah, di sisi lain, dapat memberlakukan peraturan yang ketat untuk melindungi privasi data pengguna, seperti GDPR di Uni Eropa. Selain itu, bisnis dapat memberikan pelatihan etika kepada karyawan mereka untuk memberi mereka pemahaman tentang pentingnya menjaga privasi data mereka.

Institusi pendidikan juga berperan penting dalam mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi tantangan privasi data. Dengan memasukkan kursus tentang keamanan data dan etika privasi ke dalam program mereka, universitas dapat membantu mahasiswa memahami tanggung jawab mereka sebagai profesional TIK. Dengan pengetahuan yang kuat, mahasiswa diharapkan akan menjadi profesional yang bertanggung jawab dan berkomitmen untuk menjaga privasi data pengguna. Agar kurikulum tetap relevan dengan perubahan dunia kerja, institusi pendidikan harus bekerja sama dengan industri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun