Individu dalam proses mendapatkan pengetahuan dan keterampilan, serta perubahan-perubahan sikap dan perilaku dapat terjadi karena hasil penemuan pemahaman yang datang dapat melalui apa saja termasuk dalam kegiatan bimbingan dan konseling. Di samping itu dapat juga diperoleh melalui interaksi antara pengalaman baru dengan pengalaman yang pernah dialami sebelumnya. Pengalaman-pengalaman yang individu alami tersebut dapat terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan perantara media.
Keterampilan konseling dan virtual reality (VR) siswa sangat penting untuk mendukung pembelajaran dan pengembangan keterampilan dalam berbagai aspek kehidupan. Di bawah ini beberapa keterampilan yang dimiliki siswa dalam konseling dan virtual reality: Kemampuan memahami materi: Media VR memungkinkan siswa berkomunikasi dan memahami materi secara real time. Ini bisa lebih efektif daripada metode tradisional seperti kursus ketegangan 2. Keterampilan praktis: Media VR memungkinkan siswa untuk berlatih dan mengalami pengalaman belajar dalam kehidupan nyata, memungkinkan mereka untuk berlatih Ini membantu Anda memahami konsep dan mengembangkan keterampilan praktis. Keterampilan Kolaborasi: Lingkungan virtual memungkinkan siswa berinteraksi dan berkolaborasi dengan siswa lain, yang membantu mengembangkan keterampilan komunikasi dan kolaborasi 6. Keterampilan pemecahan masalah: Media VR memungkinkan siswa menghadapi tantangan dan mengembangkan keterampilan pemecahan masalah dalam situasi kompleks 8 .Keterampilan Reflektif: Konseling memungkinkan siswa mengembangkan keterampilan reflektif dan lebih memahami diri mereka sendiri 5 . Kemampuan beradaptasi: Menggunakan VR untuk pembelajaran membantu siswa beradaptasi terhadap perubahan dan situasi baru 4. Dalam lingkungan pendidikan, media VR dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa dan membantu mereka mengembangkan keterampilan 2 untuk karir dan kehidupan masa depan. Selain itu, penggunaan VR dalam pembelajaran dapat membantu siswa mengatasi tantangan kognitif dan mengembangkan keterampilan proses ilmiah dan sikap ilmiah
Kemampuan indera manusia
Kemampuan indera manusia ini dimaksudkan, bahwa melalui penyerapan lebih banyak indera yang digunakan, akan lebih baik hasilnya daripada mengandalkan salah satu indera saja. Belajar dengan menggunakan indera ganda, pandang dan dengar berdasarkan konsep di atas akan memberikan keuntungan bagi individu. Individu akan belajar lebih banyak daripada jika materi pelajaran disajikan hanya dengan stimulus pandang atau hanya dengan stimulus dengar. Para ahli memiliki pandangan yang searah mengenai hal itu. Perbandingan pemerolehan hasil belajar melalui indera pandang dan dengar sangat berbeda. Menurut Achsin kurang lebih 90 % hasil belajar diperoleh melalui indera pandang, dan hanya sekitar 5 % melalui indera dengar dan 5 % lagi dengan indera lainnya. Sementara Dale memperkirakan bahwa pemerolehan hasil belajar melalui indera pandang berkisar 75 %, melalui indera dengar 13 %, dan melalui indera lainnya sekitar 12 % (dalam Arsyad, 2009).
Bentuk-bentuk Media dan aplikasinya dalam Layanan Bimbingan Konseling Islam
Media sebagai sarana komunikasi yang berfungsi sebagai perantara pesan yang dikirim oleh pengirim ke penerima pesan memiliki berbagai manfaat yang sangat besar, khususnya dalam aplikasi di bidang pendidikan, termasuk bimbingan dan konseling islam. Menurut Muntaha manfaat media dalam bidang pendidikan terutama berkaitan dengan isi pesan yang hendak disampaikan media tersebut. Manfaatnya antara lain:
(1) mendidik (to educate), isi informasi media adalah kabar- kabar baru, ilmu pengetahuan, dan juga artikel seputar proses pendidikan, dengan isi seperti ini diharapkan semua audiens, menjadi lebih terdidik karena dapat menyerap informasi pendidikan tambahan di luar jam pelajaran langsung dari nara sumbernya. (2) menghibur (to entertain), isi kandungan media juga tulisan humor serta kuis dan tebakan cerdas, sehingga di dalamnya terselip fungsi menghibur, mencerahkan dan mencairkan suasana sehingga orang mudah tersadar kembali sebagai manusia. (3) mempengaruhi (to influence), kandungan media adalah informasi bernilai dan berharga seperti nasehat, kalimat mutiara, baik dari nara sumber langsung maupun kutipan kitab suci, album lagu, maupun hasil renungan hidup filsafati tentang hidup sukses, semuanya berkemungkinan besar dapat mempengaruhi jiwa dan diri para pembacanya.(4) menyampaikan kritik sosial (social control), media menjadi jembatan untuk mengakrabkan, menyampaikan masukan- masukan berharga secara tertulis, sehingga kritik dipahami sebagai masukan, pelecut kekurangan, dan pendorong kemajuan.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil beberapa penelitian, dapat disimpulkan bahwa: (1) Pemanfaatan teknologi virtual reality dalam proses belajar mengajar sangat berpengaruh dan mendukung kebutuhan yang ditampilkan dalam bentuk visualisasi, bahan ajar menunjukkan minat pengguna.Penggunaan teknologi virtual reality dalam pembelajaran sedang trennya sangat tinggi. (2) Penggunaan media virtual reality memberikan dampak yang signifikan terhadap tingkat kenikmatan dan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. (3) Penggunaan media virtual reality untuk pembelajaran dapat menghemat waktu dan biaya serta menjadikan pembelajaran lebih efektif dan efisien. (4) Virtual reality merupakan teknologi baru yang digunakan dalam dunia pendidikan karena memiliki kelebihan tersendiri dan mempunyai kualitas yang baik serta cocok digunakan dalam pembelajaran seperti sejarah dan bidang ilmu lainnya.
Penggunaan media dalam bimbingan dan konseling islam sangat dibutuhkan, karena media dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar, dan agar tidak terlalu bersifat verbalistik. Media dapat juga meningkatkan dan mengarahkan perhatian audiens sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar. Di samping itu, media dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu. Ukuran objek yang terlalu besar atau kecil dapat digantikan dengan visualisasi gambar film atau model. Gerak yang terlalu lambat atau cepat, atau kejadian di masa lalu juga bisa dihadirkan lewat video, objek yang terlalu kompleks serta konsep yang terlalu luas, dapat dengan mudah disajikan melalui media. Selain itu, media juga dapat memberikan kesamaan persepsi dan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungannya, walaupun kondisi siswa heterogen.
Berbagai manfaat penggunaan media tersebut di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa media sebagai sarana dalam bimbingan dan konseling islam sangat besar perannya dalam membantu pelaksanaan layanan bimbingan dan koseling islam. Peran media ini tidak hanya sebatas pada penggunaan alat- alat media semata, tetapi juga dapat difungsikan sebagai satu kesatuan program bimbingan dan konseling islam di sekolah. Misalnya untuk layanan orientasi, layanan ini biasanya berkaitan dengan orientasi siswa baru, untuk mengenalkan berbagai program sekolah dan program bimbingan dan konseling seperti sistem belajar mengajar, lingkungan sekolah dan fasilitasnya serta tata tertib sekolah. pelaksanaan penyampaiannya dapat kemas dalam format media jadi, seperti rekaman film tentang lingkungan sekolah dan fasilitasnya, atau dalam format buku notes kecil yang menarik dan dibagikan kepada seluruh siswa.