Mohon tunggu...
Natasya Ardhini
Natasya Ardhini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Wanita

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

KKN Rekognisi UPI: Meningkatkan Literasi, Numerasi dan Adaptasi Teknologi di SD Al-Quran Kota Bandung

16 Maret 2022   03:02 Diperbarui: 16 Maret 2022   03:06 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kampus Mengajar Angkatan 2 merupakan program lanjutan dari Kampus Mengajar (2021) dan Kampus Mengajar Perintis (2021). Program ini merupakan bukti dedikasi mahasiswa dalam menyukseskan pendidikan nasional di tengah pandemi Covid-19. 

Program yang dibuat oleh kemendikbud ini memfokuskan pada sekolah yang belum terakreditasi atau berakreditasi B/C atau terletak di daerah 3T dan membantu para siswa baik dari Sekolah Dasar maupun Sekolah Menengah Pertama. 

Selain mengajar, mahasiswa juga membantu pendidik dalam hal administrasi dan adaptasi teknologi dengan tujuan memaksimalkan proses pembelajaran. Salah satu sekolah sasaran pelaksanaan program Kampus Mengajar Angkatan 2 yaitu SD Al Quran yang terletak di Jl. A.H. Nasution No. 247, kecamatan Mandalajati, Kota Bandung, Jawa Barat. Dalam pelaksanaan Kampus Mengajar, mahasiswa berkolaborasi dengan dosen pembimbing lapangan (DPL) dengan pihak sekolah untuk menyukseskan pendidikan nasional dengan membuat program kegiatan literasi, numerasi dan adaptasi teknologi. 

Ketika pembagian kelas untuk mengajar, penulis diberikan kesempatan untuk mengajar di kelas satu. Dilihat dari pembelajarannya tentu untuk siswa yang baru pindah dari pendidikan pra sekolah menuju sekolah formal tidak di wajibkan untuk bisa baca ,tulis, dan hitung (calistung). 

Oleh karena itu, pendidik harus mengajarkan calistung terlebih dahulu. Disini penulis membuat program terkait literasi dan numerasi dengan membuat beberapa lembar kerja siswa yang menyenangkan sebagai cara untuk melatih calistung pada siswa kelas satu. Selain itu, siswa juga diberi tugas untuk membaca buku minimal satu halaman setiap harinya di rumah. Tujuannya agar siswa dapat membaca dan gemar membaca. 

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Selama kegiatan belajar mengajar terjadi ketimpangan antara siswa yang sudah lancar dalam calistung dan belum lancar dalam calistung. Akhirnya penulis dengan pendidik sepakat untuk membuat kelas tambahan bagi siswa yang sudah lancar dalam calistung dan belum lancar dalam calistung.  

Bagi siswa yang belum lancar dalam calistung, penulis membuat lembar kerja sederhana, dimulai dengan menghitung jumlah benda pada gambar, menebalkan huruf, meniru huruf, membaca huruf dimulai dari satu kata. Sedangkan kelas tambahan untuk siswa yang sudah lancar calistung yaitu membaca buku cerita kesukaannya dan nanti akan di tes baca, menyalin sebuah kalimat, berhitung penjumlahan puluhan dan pengurangan.  

Perlu kita ketahui bahwa tidak hanya siswa yang kurang saja yang diberi kelas tambahan, siswa yang memiliki kemampuan lebih cepat juga butuh untuk kelas tambahan. Tujuannya agar kemampuan siswa tidak berhenti tetapi terus berkembang dengan baik.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Adapun program adaptasi teknologi yang mahasiswa lakukan adalah dengan mengajar menggunakan aplikasi zoom sebagai perangkat untuk mendukung pembelajaran daring selama pandemi covid-19. 

Lalu yang dikembangkan dari adaptasi teknologi adalah media pembelajaran yang digunakan dalam mengajar, yaitu menggunakan power point untuk menyampaikan materi dengan berbagai template yang menyenangkan, kemudian penulis juga membuat sebuah permainan dari power point agar pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. 

Kemudian untuk mahasiswa yang mengajar di kelas dua sampai kelas enam menggunakan aplikasi Quizziz untuk melakukan latihan pembelajaran, tujuannya agar mahasiswa dan pendidik mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang sudah disampaikan atau telah dipelajari. Pada tanggal 2-3 September 2021, mahasiswa diberi kesempatan untuk melakukan program literasi akbar di sekolah. 

Untuk kelas 1 dan 2 melakukan kegiatan bercerita, menceritakan kembali dongeng yang telah disampaikan, mengerjakan kuis bergambar dan membaca sebuah cerita pendek. Untuk kelas 3-6 diberikan video inspiratif lalu mengerjakan lembar kerja siswa yang berisi mengenai kesimpulan, hikmah yang dapat dipetik dari video dan membuat cerita karangan sendiri. 

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Selama 5 bulan kampus mengajar, mahasiswa juga membantu administrasi yang ada di sekolah, yaitu mengisi buku piket dan mendekor ulang perpustakaan sekolah dengan cara sorting and labelling. Kemudian di akhir program kampus mengajar, mahasiswa mengadakan workshop "Penggunaan Google Classroom dan Quizziz untuk kegiatan KBM". Tujuannya agar kami para mahasiswa memberikan suatu ilmu yang dapat digunakan dalam jangka panjang dalam pendidikan berlangsung.

Dokpri
Dokpri

Pengalaman dalam kegiatan Kampus Mengajar Angkatan 2 ini sangat berkesan bagi penulis. Terima kasih kepada kemendikbud yang sudah membuat program yang sangat bermanfaat bagi mahasiswa untuk melakukan pengalaman yang sangat baik. 

Terima kasih kepada pihak sekolah yang sudah mengizinkan para mahasiswa untuk melakukan asistensi mengajar dan terimakasih juga kepada rekan-rekan tim kampus mengajar yang sudah menjadi tim yang baik dan kompak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun