Terapi wicara adalah intervensi penting untuk membantu anak mengembangkan kemampuan berbicara, memahami kata, serta   meningkatkan keterampilan mendengar dan merespons.
4. Terapi BermainÂ
   Terapi ini penting untuk mengembangkan keterampilan sosial
5. Terapi Okupasi
   Terapi ini bertujuan untuk membantu anak-anak mengembangkan keterampilan dan pemecahan masalah sosial yang diperlukan untuk menjalani kehidupan sehari-hari mereka secara mandiri.
6. Terapi Tingkah Laku
   Terapi perilaku, khususnya  Applied Behavior Analysis (ABA). Terapi ini berfokus pada penguatan perilaku positif dan          pengurangan perilaku yang tidak diinginkan.
7. Terapi Kemampuan Sosial
   Mengajarkan anak tentang cara berinteraksi dengan teman sebaya.
Menjadi orang tua bagi anak dengan autisme bukanlah perjalanan yang mudah. Perjalanan ini dipenuhi dengan tantangan, perjuangan, serta pengorbanan yang luar biasa. Di tengah stigma yang masih melekat pada autisme, mereka harus berjuang mengatasi biaya terapi yang tinggi, melawan pandangan negatif masyarakat, dan terus memberikan dukungan agar anak mereka mendapatkan pendidikan yang setara dan kesempatan untuk berkembang, seperti halnya anak-anak lainnya.
Meskipun autisme dapat menimbulkan tantangan tertentu dalam kehidupan sehari-hari, setiap anak dengan autisme berhak mendapatkan kesempatan yang setara dalam mendapatkan pendidikan yang layak. Pendidikan inklusif menjadi kunci untuk mendukung perkembangan mereka dan memastikan mereka dapat mencapai potensi penuh mereka. Pendidikan inklusif adalah pendekatan yang mengutamakan penerimaan, keberagaman, dan keterlibatan semua anak, termasuk anak dengan autisme, dalam proses pembelajaran secara menyeluruh.