Mohon tunggu...
Natasya Paskah Angelica P.
Natasya Paskah Angelica P. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sistem Informasi Universitas Airlangga

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Menghapus Stigma Autisme dengan Pendidikan Inklusi dan Dukungan Terapi Optimal

11 Desember 2024   19:19 Diperbarui: 11 Desember 2024   19:28 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peran Orang Tua dalam Mendukung Anak Autisme. Sumber: Pexels

Pernahkah Anda membayangkan hidup di dunia dengan cara pandang yang unik? Setiap anak adalah bintang yang bersinar dengan cahayanya sendiri dan bagi mereka dengan autisme, sinar itu bersinar dengan cara yang menakjubkan dan unik. Mari kita jelajahi kisah unik ini yang penuh dengan keistimewaan dan potensi luar biasa. 

Autisme atau Autism Spectrum Disorder (ASD) adalah suatu gangguan perkembangan secara menyeluruh yang mengakibatkan hambatan dalam kemampuan sosialisasi, komunikasi, dan juga perilaku. Gejala ASD umumnya mulai tampak sejak masa bayi. Gejala autisme sudah mulai terlihat sejak usia anak kurang dari satu tahun. Tingkat keparahan dan adanya gejala ini berbeda-beda pada setiap individu. Kondisi ini ditandai dengan kesulitan dalam komunikasi sosial, interaksi sosial, membangun hubungan emosional, mengenali ekspresi wajah, dan sulitnya transisi dari satu aktivitas ke aktivitas lain.

Istilah "spektrum" dalam ASD menggambarkan variasi luas dalam tingkat keparahan dan jenis gejala yang dialami oleh individu dengan kondisi ini. Kemampuan dan kebutuhan penyandang autisme dapat berkembang seiring waktu, individu dalam spektrum autisme sering menghadapi kesulitan dalam integrasi sensorik dan cara mereka memproses pengalaman visual. Mereka sering kali berbicara dengan cara yang sulit dipahami oleh orang di sekitarnya, termasuk orang tua. Ketika marah, mereka dapat menunjukkan perilaku seperti mencakar, mengigit, menjambak, atau melakukan tindakan agresif lainnya. Kadang-kadang, mereka juga tertawa sendiri, seolah-olah sedang merespons sesuatu yang menghibur atau mengajak bercanda. Perlu ditekankan bahwa autisme bukanlah penyakit, melainkan suatu kondisi yang memengaruhi cara individu memproses informasi, berinteraksi, dan berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya dengan cara yang berbeda dari orang lain.

Gejala autisme pada anak yang baru berumur 1 tahun bisa bervariasi, tetapi beberapa tanda yang umum terlihat pada usia ini meliputi:

  • Tidak ada kontak mata atau sangat sedikit kontak mata.
  • Kurang responsif terhadap panggilan nama atau suara orang lain.
  • Terlibat dalam aktivitas berulang,
  • Bisa menjadi sangat sensitif terhadap suara tertentu, tekstur, atau cahaya.
  • Terfokus pada objek tertentu untuk waktu yang lama tanpa tujuan yang jelas.

Autisme tidak disebabkan oleh pola asuh yang buruk. Penyebab autisme hingga kini belum dapat diketahui secara pasti, namun ada beberapa faktor yang kemungkinan besar dapat meningkatkan risiko terjadinya autisme seperti faktor genetik dan lingkungan.

Autisme tidak dapat disembuhkan, tetapi memerlukan bimbingan, bantuan, dan pengertian baik dari orang tuanya, pembimbing, maupun sistem pendidikan dimana anak itu berada. Ini bisa menjadi tantangan besar, baik bagi anak itu sendiri maupun bagi keluarga dan orang-orang di sekitarnya. Intervensi dini dan dukungan bagi individu dengan autisme sangat penting untuk membantu mereka mencapai potensi maksimal mereka. Intervensi dini memberikan dukungan kepada anak dengan gangguan perkembangan, termasuk autisme melalui terapi. Terapi yang tepat adalah kunci untuk mengoptimalkan kemampuan anak-anak ini, memberikan mereka alat untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan mengatasi tantangan sehari-hari mereka. Berikut adalah beberapa jenis terapi yang dapat membantu individu dengan autisme:

1. Terapi Fisik atau Fisioterapi

    Terapi ini biasanya difokuskan pada peningkatan keseimbangan, koordinasi, dan kekuatan dalam perkembangan motorik

2. Terapi Visual

     Terapi visual adalah pendekatan yang menggunakan rangsangan visual untuk membantu memahami lingkungan mereka dengan lebih baik.

3. Terapi Wicara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun