Mohon tunggu...
Natasya Amanda Setiawan
Natasya Amanda Setiawan Mohon Tunggu... Desainer - Mahasiwi Desain Interior

Art enthusiast.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menengok Pesona Gereja Santo Yakobus di Surabaya

26 Juni 2023   13:11 Diperbarui: 26 Juni 2023   13:14 940
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi penulis

Gereja Katolik Santo Yakobus berlokasi di Jalan  Puri Widya Kencana Blok LL No. 1 Citraland, Lidah Kulon, Surabaya. Terletak di kawasan perumahan yang tengah berkembang di Surabaya Barat, membuat jumlah jemaat Gereja St. Yakobus kian meningkat dengan pesat. 

Gereja ini berawal dari gagasan seorang tokoh umat Katolik, yaitu Drs. Michael Utama Purnama MA, Ketua Dewan Pengurus Harian Sekolah Ciputra. Pada mulanya, misa kudus perdana diadakan di rumah jemaat. Karena banyaknya pertambahan umat dalam waktu singkat, kegiatan misa kudus dipindahkan ke sebuah ruko di Taman Puspa Raya D-3 yang dapat menampung kurang lebih 50 umat. Hingga akhirnya pembangunan gereja ini dimulai pada tanggal 25 Desember 1999 hingga 25 Juli 2006 diatas lahan seluas 5000 m. Kini, jumlah umat di Gereja Santo Yakobus mencapai lebih dari 4000 orang.

Eksterior Gereja

Gereja ini memiliki gaya arsitektur neoklasik. Gaya desain tesebut nampak dari atap berbentuk datar dan horizontal, kolom-kolom yang berdiri bebas, dan penggunaan warna-warna terang, dan bentuk bangunan yang simetris. Bangunan ini juga memiliki satu menara beratap batu di sisi kanan bangunan, dimana diatasnya dihiasi ornamen besi berbentuk salib.

Diatas pintu masuk gereja, terdapat jendela berbentuk lingkaran bermaterial kaca patri.

Umat yang hadir juga akan disambut oleh patung Tuhan Yesus di area tengah ketika hendak menaiki tangga 2 sisi menuju pintu masuk utama.  

Dokumentasi pribadi penulis
Dokumentasi pribadi penulis

Interior Gereja

Interior Gereja Katolik Santo Yakobus memakai gaya desain ekletik, yaitu mengombinasikan berbagai jenis elemen dan gaya desain dari beberapa periode sejarah seni, yakni Romanesque, Gothic, Baroque, dan Rococo. 

Pada bagian kiri dan kanan koridor terdapat lorong jalan salib yang dipertegas dengan penempatan kolom berjajar. Masing-masing kolom dihiasi oleh patung malaikat bermaterial marmer. 

Di bagian dinding lorong juga terdapat ukiran peristiwa jalan salib. Tiap-tiap ukiran mempunyai urutan peristiwa sengsara Yesus Kristus di atas kayu salib. 

Dokumentasi pribadi penulis
Dokumentasi pribadi penulis

Diantara kolom-kolom terdapat lengkungan yang menyudut yang sekaligus menjadi sirkulasi  mengarah ke area jalan salib. Pada bagian atas lengkungan diberi sentuhan warna emas berupa ornamen sulur (tumbuhan) dan kerang untuk menambahkan kesan megah pada interior gereja.

Dokumentasi pribadi penulis
Dokumentasi pribadi penulis

Uniknya, pintu dan jendela di gereja ini memiliki bentuk dan gaya desain yang berbeda. Pintu di dalam gereja berbentuk melengkung yang diadaptasi dari gaya desain Romanesque. Sedangkan, jendela berbentuk meruncing yang merupakan ciri khas gaya desain Gothic. Jendela menggunakan kaca patri yang tidak hanya dimanfaatkan sebagai penunjang sisi estetika, namun juga untuk menciptakan suasana interior gereja yang sakral. Kaca patri jendela pun menunjukkan berbagai macam gambar yang masing-masing memiliki makna tersendiri. 

Dokumentasi pribadi penulis
Dokumentasi pribadi penulis
Terdapat berbagai elemen penghias bangunan pada interior gereja. Plafon di altar berbentuk setengah kubah dengan lukisan langit biru dan awan putih. Tak kalah indah nan menawan, plafon panti umat berbentuk melengkung menyudut yang dibagi menjadi 2 bagian lukisan, yakni 5 lukisan Peristiwa gembira dan 5 lukisan Peristiwa mulia. 

Dokumentasi pribadi penulis
Dokumentasi pribadi penulis

Nah, demikian bahasan mengenai desain eksterior dan interior Gereja Katolik St. Yakobus Surabaya.

Bangunan ini sarat dengan keunikan gaya desain, karena adanya penggabungan berbagai gaya klasik Eropa yang sudah mengalami penyederhanaan bentuk. Karya seni lukisan di berbagai sisi dinding dan plafon juga menambahkan kesan artistik yang menjadi salah satu ciri khas Gereja St. Yakobus. Sehingga sudah menjadi kewajiban kita untuk menjaga dan melestarikan mahakarya ini. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun