Di era ini, sosial media adalah salah satu stakeholder utama dari PR. Seseorang bisa berubah dari tidak dikenal menjadi sangat dikenal dan dapat pula menyalurkan suara atau memberi tanggapan langsung menggunakan sosial media. Disinilah kekuatan PRÂ terletak, lewat tulisan atau hanya sebuah foto, sebuah reputasi pribadi atau perusahaan yang menaunginya akan dipertaruhkan. Maka dari itu, seorang PRÂ diwajibkan untuk menguasai sosial media secara detail.
3. Punya Dampak Yang Sangat Besar
Selain menjaga reputasi, seorang PRÂ juga harus mendapat trust dari masyarakat. Sehingga praktisi PRÂ dituntut mempunyai perilaku, koneksi, dan memberi dampak positif terhadap sekitarnya. Tanpa hal tersebut, praktisi dapat dikatakan gagal dalam menjalani profesinya.
Â
"Impact itu berkontribusi untuk kebaikan stakeholdersnya.", jelas Pak Kurniawan dengan berbekal pengalaman menjadi Senior Spesialist Media Relations di INPEX MASELA, Ltd.
4. Multi-talent dan Multi-tasking
Social media monitoring, penyelesaian isu, hoax, dan krisis, merancang acara, stakeholder engagement, menulis artikel dan press release, berwawasan luas, dan juga networking merupakan sebagian kecil dari keahlian yang perlu dimiliki seorang praktisi PR. Selain itu, seorang PR juga harus memiliki jiwa pejuang, tahan banting serta bekerja cepat dan tepat dalam berbagai situasi.
5. Punya Faktor "ASK"
Tidak hanya bermodal pintar bicara dan menulis! Seorang PRÂ juga harus memiliki faktor A (Attitude), S (Skill), dan juga tentunya K (Knowledge).
Â