Hal ini juga yang memunculkan sebuah tim khusus dibelakang politikus yang dikenal dengan tim digital atau tim Public Relations untuk "menerjemahkan" atau "memfasilitasi" pesan dari politikus. Selain itu, hoax atau berita bohong juga sesuatu yang bisa dicegah dan dinetralisir oleh strategi komunikasi. Misalnya, bijak bermedia sosial, memilih sumber berita yang kredibel, dan memverifikasi data adalah hal-hal yang dipelajari dalam ilmu komunikasi.
Dari kedua perspektif tersebut, dapat disimpulkan bahwa komunikasi dan politik sebenarnya saling berkesinambungan dan tidak dapat dipisahkan. Bahkan dengan Ilmu Komunikasi, krisis di bidang politik bisa diatasi.Â
Itu juga alasan mengapa mahasiswa Ilmu Komunikasi harus serius mempelajari Komunikasi Politik. Karena sesungguhnya, mahasiswa Ilmu Komunikasi punya kesempatan yang sangat besar untuk masuk ke dunia politik entah itu menjadi wartawan, tim Public Relations, tim digital Public Relations, konsultan politik, dan masih banyak lagi.
The last but not the least, komunikasi adalah seni mempersatukan, sementara politik adalah karya yang membangun. Mari gunakan keduanya untuk membangun dan mempersatukan Indonesia menjadi lebih baik. Merdeka!
Penulis: Natasya Aline Limarga
Editor: Catleya Ayundasari
Fotografer: Adhitya Engelbert Sumual, Foto Pribadi Sylvia Savitri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H