Mohon tunggu...
Natasya Afifah
Natasya Afifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Sriwijaya

Second year student of International Relations, Universitas Sriwijaya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bahaya Perubahan Iklim yang Mengancam Stabilitas dan Keamanan Global

3 Maret 2023   03:06 Diperbarui: 3 Maret 2023   03:22 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Perubahan iklim berupa pemanasan global dan cuaca ekstrem telah menyebabkan terjadinya bencana alam pada berbagai negara, seperti kekeringan, gelombang panas ekstrem, kebakaran hutan, banjir bandang, topan dan badai. Selain itu, perubahan ini juga akan berdampak secara signifikan pada berbagai sektor, antara lain yaitu kesehatan, pertanian, dan juga ekonomi. 

Selain itu, migrasi paksa (involuntary migration) yang disebabkan oleh perubahan iklim juga dapat menyebabkan ketidakstabilan yang mendalam pada aspek sosial dan politik. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa bahaya perubahan iklim bukanlah bualan belaka.

Presiden Indonesia, Joko Widodo juga menyoroti tentang masalah iklim yang mana menyebabkan terjadinya rawan bencana.

"Bukan lagi pandemi ataupun perang, tetapi yang lebih mengerikan dan ditakuti semua negara saat ini adalah perubahan iklim." ujar Jokowi pada pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana di Jakarta, Kamis (2/3/2023).

Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyatakan bahwa penyebab utama pemanasan global adalah aktivitas manusia yang menyebabkan gas rumah kaca. Gas yang secara alami didapatkan dari sumber penguapan dan erupsi ini akan mengisi lapisan atmosfer dan akan memantulkan radiasi matahari kembali ke bumi sehingga suhu bumi akan meningkat. Hampir semua gas rumah kaca dihasilkan oleh industri yang menggunakan bahan bakar fosil, limbah organik, dan zat pendingin pada perangkat elektronik. Kegiatan seperti penggundulan hutan, pengelolaan limbah yang buruk, dan pembangkit listrik tenaga batu bara juga meningkatkan gas rumah kaca. Ibarat pedang bermata dua, program yang semula ditujukan untuk membantu masyarakat mendapatkan listrik justru di masa depan harganya lebih tinggi.

Menurut United Nations Development Programme (UNDP), terdapat beberapa ancaman utama dalam perubahan iklim terhadap kehidupan masyarakat, terkhususnya lagi bagi masyarakat miskin. Kebanyakan diantara mereka mencari nafkah pada bidang pertanian atau perikanan yang mana sangat bergantung pada perubahan iklim. Perubahan iklim ini dapat berpengaruh pada produktivitas tanaman pangan yang mana berarti dapat mengganggu stabilitas pangan juga. Apabila hasil panen mengalami penurunan, maka dapat dipastikan akan mengancam ketahanan pangan nasional bahkan hingga global. Hal tersebut dikarenakan ketahanan pangan merupakan hal yang sangat penting dan sangat berpengaruh terhadap sektor kehidupan lainnya.

Pada sektor ekonomi, sosial dan politik, kebutuhan hidup semakin meningkat seiring dengan perubahan suatu lingkungan. Namun, tidak semua lapisan masyarakat mampu untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Masyarakat kelas bawah akan semakin merasa kekurangan, sedangkan masyarakat kelas atas yang mempunyai kemampuan lebih akan semakin berkuasa. Hal ini akan mengakibatkan munculnya kesenjangan sosial yang semakin terlihat. Kemudian pada akhirnya dapat pula berakibat pada sistem keamanan yang menurun, misalnya saja semakin banyaknya kasus pencurian dan perampokan, ataupun korupsi yang dilakukan karena keserakahan dan hedonisme.

Pemerintah dan masyarakat harus mewaspadai ancaman yang dapat menyebabkan bencana dahsyat ini. Komitmen semua pihak, terutama aktor sipil, sangat dibutuhkan karena merupakan kekuatan top-down baru dalam kebijakan iklim. Perubahan iklim adalah masalah bagi semua orang di bumi, sehingga setiap individu harus mengambil tindakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun