Mohon tunggu...
Natasya Adismi Putri Laksono
Natasya Adismi Putri Laksono Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Psikologi

Jadilah seperti bunga yang memberikan keharuman bahkan kepada tangan yang telah merusaknya. – Ali bin Abi Thalib

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film Imperfect Membuka "Mata Hati" Semua Orang

30 Desember 2019   21:30 Diperbarui: 30 Desember 2019   21:31 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Imperfect mengisahkan cerita tentang Rara yang diperankan oleh Jessica Mila yang terlahir dengan gen gemuk dan kulit sawo matang, warisan dari sang ayah. Sementara adiknya Lulu (Yasmin Napper) mewarisi gen ibu mereka Debby (Karina Suwandi) yang merupakan seorang model di tahun 90-an. Rara bekerja sebagai manajer riset di sebuah perusahaan kosmetik.

Rara sering mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari lingkungan sekitar, meski begitu ia tetap mencintai pekerjaannya. Namun untungnya, ada sahabat dekat Rara, yaitu Fey (Shareefa Danish) yang selalu ada untuknya dan ada Dika (Reza Rahadian), kekasihnya, yang mencintai Rara tulus apa adanya.

Pada suatu ketika, Rara mendapat kesempatan untuk naik jabatan di kantor, atasannya Kelvin (Dion Wiyoko) mengharuskannya untuk mengubah total penampilannya bila ia mau mengemban tanggung jawab baru ini.

Imperfect berhasil mengangkat isu kontroversial di kalangan masyarakat saat ini, yakni soal body shamming yang hampir dirasakan oleh setiap orang. Film ini disuguhkan dengan enteng dan menyenangkan karena disisipi oleh jokes jokes gurih. Meski mengangkat isu yang cukup sensitif, namun tidak membuat penonton tersinggung dan tetap terhibur karena komedi yang benar-benar dikemas dengan cerdas oleh Muhadkly Acho sebagai konsultan komedi.

Film garapan Ernest ini membuat para penonton menjadi sadar dengan pesan yang diberikan. Film ini juga mengingatkan kita bahwa semua orang dapat merasakan insekuritas, mau yang cantik, yang ganteng, bahkan orang yang terkenal sekalipun.

Alur cerita yang tidak rumit dan modern membuat film ini mudah dipahami, terutama oleh remaja. Meski Seperti film ernest yang lain, film ini menonjolkan masalah yang terjadi antaranggota keluarga. Meskipun alurnya tampak datar, kontras konfliknya juga jelas dan suasana yang diberikan dapat membuat emosi penonton naik turun.

Sistem pengambilan video pun diambil dari berbagai sisi dan tidak monoton. Peralihan gambar dari scene satu dengan scene yang lain diatur berurutan sesuai dengan alur permasalahan yang dihadapi pemain.

Yang dapat diacungi jempol lagi disini adalah Ernest dapat menunjukkan kontras antara pemain satu dengan pemain lainnya. Ernest melibatkan sebanyak 40 public figure ternama yang diberi mandat untuk memerankan film imperfect ini.

Meskipun begitu, beberapa peran Yasmin Napper disini menunjukkan karakter yang kurang kuat.

Salah satu usaha Jessica Mila yang wajib diberi apresiasi sebesar-besarnya adalah bagaimana ia mengubah total penampilannya menjadi berbeda dan dapat menampilkan sosok Rara. Karena tidak mudah baginya dalam memainkan 2 karakter Rara yang berbeda dan dengan kondisi fisik yang berbeda pula, menjadi karakter Rara yang sebelumnya dan menjadi sosok Rara yang baru, yang disukai banyak orang.

Lalu, ada Reza Rahadian yang bisa menunjukkan sosok Dika, sosok yang cukup tempramental namun baik dan bertanggungjawab. Chemistry romantis nan menggemaskan tercipta antara Rara dan Dika yang dibumbui oleh konflik hubungan mereka berhasil membuat emosi penonton campur aduk.

Namun untuk penampilan Reza sepertinya dirasa kurang pas untuk diibaratkan menjadi orang yang tinggal di kampung, pinggiran kota.

Uniknya, tidak hanya Rara yang merasa insecure atas kondisi fisiknya. Tapi semua tokoh dalam film ini hadir dengan rasa insecure-nya masing-masing. Ada Dika yang takut Rara berubah, Lulu yang insecure karena komentar jelek tentang dirinya di instagram, George (Boy William) yang takut kehilangan followers-nya dan masih banyak lagi.

Film ini juga diwarnai dengan kelucuan tingkah laku dari 4 remaja perempuan yakni Neti (Kiky Saputri), Maria (Zsazsa Utari), Prita (Aci Resti) dan Endah (Neneng Wulandari) yang mengundang gelak tawa.

Di bagian akhir film pun kita akan disuguhkan dengan jalan cerita yang sangat 'Ernest banget'. Ada banyak kutipan yang dapat diambil dari film ini. Ernest dengan pandainya menunjukkan melalui film ini siapa sebenarnya pihak terbesar yang ternyata berpotensi untuk membuat kita semua merasa insecure sepanjang hidup kita.

Bagian-bagian kecil pun banyak yang digambarkan dengan sebegitu detail. Ceritanya enteng dan pesan yang mau disampaikan sangat mencerminkan isu kehidupan kita saat ini.

Tapi, tetap saja film imperfect masih memiliki beberapa kekurangan. Meski begitu, film ini worth it dan wajib ditonton, terutama untuk masyarakat Indonesia. "Ubah insekyur menjadi bersyukur!"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun