Adanya pesta narkoba dalam penjara sedang marak-maraknya terjadi. Padahal penjara merupakan tempat para napi untuk jera dari perbuatannya. Tapi penjara bisa berujung sebaliknya, menjadi surga bagi para pemakai dan pengedar narkoba. Hal ini tentu menjadi perhatian khusus untuk masyarakat. Dan ini menjadi tolak ukur bahwa hukum tidak membuat pelaku menjadi jera. Bahkan aparat turut menyemarakkan pesta ini. Bagaimana solusinya?
Salah satu tempat yang telah diketahui adalah Rutan Salemba, tepatnya di blok C dan blok S. Para napi bisa dengan bebas masuk ke dalam area tersebut. Di tempat tersebut terdapat berbagai jenis narkoba dan alat hisap.Â
Dan menurut keterangan dari mantan napi yang pernah ikut, harga narkoba di dalam penjara lebih murah serta kualitas narkoba yang lebih bagus daripada luar penjara. Selain narkoba terdapat diskotik untuk para napi. Bukan hanya para napi yang memakai narkoba dan diskotik tersebut melainkan para napi bergantian dengan sipir juga, sipir jadi sebenarnya juga mengetahui hal ini.Â
Tentu saja hal ini tidak dapat terjadi kalau tidak ada alat komunikasi, dalam penjara ditemukan alat komunikasi berupa telepon genggam untuk berkomunikasi antara bandar dengan kurir.Â
Bukan hanya telepon genggam yang tersedia dalam penjara namun juga terdapat wifi dalam penjara sehingga memudahkan napi dalam proses pengedaran narkoba. Selain pengedaran narkoba dan diskotik dalam penjara, ditemukan pula tempat pembuatan narkoba dalam penjara.Â
Serta terdapat perjudian dalam penjara yang mana berarti para napi memiliki uang berjuta-juta untuk berjudi dan memakai narkoba. Hal ini tentu mengherankan publik kenapa hal ini bisa dengan mudah terjadi dalam penjara. Ternyata hal ini bukan hal yang baru untuk para napi, hal ini telah terjadi lama tapi baru terbongkar baru-baru ini.
Menurut kepala BNN 90% bisnis narkoba melibatkan lapas
Menjadi catatan penting untuk pemerintah dalam hal penegakkan hukum yang masih sangat minim. Pemerintah harus memperbarui sistem keamanan khususnya dalam penjara. Sistem keamanan yang lebih intens sangat diperlukan agar penjara bukan menjadi tempat impian bagi para napi.
Selain para napi yang harus diawasi secara intens, para sipir penjara juga harus diperlakukan hal yang sama. Tentu kejadian ini tidak bisa terjadi kalau tidak ada koordinasi antara para napi dengan sipir yang bertugas. Barang haram dan suara diskotik yang keras pastinya terdengar dari luar tapi karena koordinasi sipir dan napi membuat hal ini terus berjalan.
Selain catatan untuk pemerintah, kejadian ini bisa menjadi tolak ukur tingkat kejujuran yang sangat rendah dari masyarakat Indonesia. Nilai kejujuran yang rendah bisa disebabkan dari beberapa hal seperti tingkat ekonomi yang lemah serta kurangnya pendidikan yang ada di Indonesia. Pemerintah seharusnya menaikkan dari segala aspek terutama bidang ekonomi yang merupakan kunci dari segalanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H