Pernahkah kalian mendengar gaya seni Piet mondrian? Mungkin hanya sebagian besar orang yang mengetahui mengenai gaya seni ini. Gaya seni ini dapat terlihat pada dekorasi dan fashion. Nah agar kalian tidak lagi penasaran, ayo kita lihat penjelasannya berikut ini.
Perjalanan Karir Piet Mondrian
Piet Mondrian adalah seorang seniman yang dikenal akan pengembangan karyanya yang disebut neoplastisisme yaitu gaya seni dengan konsep esensi atau seni rupa yang terbebas dari aktivitas meniru alam. Penyederhanaan karyanya dapat terlihat adanya penggunaan warna-warna primer dan permainan garis. Uniknya saat membuat komposisi ini, Piet Mondrian tidak menggunakan penggaris sama sekali. Setiap posisi garis dipertimbangkan dengan matang.
Gaya yang membuatnya popular hingga saat ini mulai muncul pada tahun 1919 dan 1920, Piet Mondrian membuat lukisan garis-garis yang awalnya memisahkan bentuk persegi panjang relatif tipis dan menggunakan warna abu-abu bukan hitam. Garis yang dibuat cenderung memudar saat berada pada tepi lukisan. Ukuran dari persegi panjang lebih kecil dan banyak apabila dibandingkan dengan apa yang dilihat sebelumnya. Kotak-kotaknya pun diberi warna primer, hitam atau abu-abu, hanya sedikit diantaranya yang diberi warna putih.
Pertengahan tahun 1920, Piet Mondrian mulai menghasilkan lukisan yang disebut “permen”. Lukisan tersebut dimiringkan sebesar 45 derajat sehingga terlihat seperti berlian. Garis-garisnya tetap sejajar secara horizontal dan vertikal.
Antara akhir tahun 1920 dan 1921, lukisan-lukisan Mondrian pada akhirnya sampai pada bentuk yang menurut pengamat, bentuk definitif dan matang. Bidang-bidang yang besar telah dipisahkan oleh garis-garis hitam tebal serta dibiarkan tetap berwarna putih dibandingkan dengan karya-karya sebelumnya. Setelah itupun, karya Piet Mondrian masih mengalami perkembangan. Garis-garis yang awalnya memudar ketika berada di tepi lukisan, dipanjangkan hingga ke pinggir kanvas juga mengurangi bidang-bidang yang berwarna dan menggantinya dengan bidang berwarna putih.
Berdasarkan pendapat sejarawan seni, dua karya terakhir Piet Mondrian yaitu Victory Boogie Woogie dan Broadway Boogie Woogie merupakan bukti adanya perubahan yang signifikan dari karya-karya sebelumnya terlihat dari penggunaan warna yang lebih berani, cerah dan tampak seperti peta. Terinspirasi dari musik dan kota New York itu sendiri.
Pengaplikasian dalam Kehidupan Sehari-hari
Karya Piet Mondrian yang berbentuk geometris menjadi inspirasi bagi perkembangan modernisme dan minimalis di dalam seni. Lalu pada tahun 1965, karya yang dibuat Piet Mondrian dimasukkan ke dalam koleksi gaun musim gugur rancangan Yves Saint Laurent, diintepretasikan dalam bentuk garis hitam tebal dan blok warna.Selain itu di jadikan sampul album musik dan desain hotel Le Mondrian yang baru dibuka di kota Los Angeles yang menampilkan lukisan 9 lantai. Berikut penerapan karya Piet Mondrian.
- Rietveld schroder House oleh Gerrit Rietveld 1924
Pada Interiornya, Rietveld menggunakan bentuk-bentuk kotak dasar dengan warna-warna primer karena Rietveld ingin sebuah rumah dapat menonjolkan suasana dan fungsi yang berbeda-beda.
- Desain Perabot oleh Rietveld
Selain mendesain rumah, Rietveld juga mendesain 3 perabot yaitu berlin chair (1923) dengan bentuk geometris yang terhubung, shcroder table (1924) dengan penggabungan beberapa bentuk yang sederhana, dan zigzag chair (1934) yang menonjolkan inovasi desain dengan suatu bidang yang miring.
- Mondrian et De Stijl : Theo van Doesburg, Hans Arp et Sophie Taeuber-Arp. L’Aubette, Strasbourg, 1928
Dalam desainnya, menjadikan bentuk geometris sederhana sebagai elemen yang menghiasi dinding dan plafon sehingga tidak terlihat batas antara plafon dan dinding.
Nah, menarik bukan aplikasi karya Piet Mondrian. Semoga bisa menjadi inspirasi untuk kalian juga ya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H