Mohon tunggu...
Natasha Nurdin
Natasha Nurdin Mohon Tunggu... Freelance -

Pemimpi yang cinta damai. Blog: natashanurdin.blogspot.co.id

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Monyet

10 September 2016   19:03 Diperbarui: 10 September 2016   19:30 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tak mudah melawan waktu

Karena ia akan terus mengalir seperti air,

dan tak pernah bisa kembali

Dalam satu titik,

aku ingin berhenti merasakan aliran waktu

Diam dalam kesunyian

Bungkam dalam keheningan

Hidup dalam ketiadaan

Topeng-topeng ini begitu melelahkan

Tersenyum dibalik luka

Tertawa dibalik derita

Ramah dibalik dendam

Seperti monyet di lampu merah

Sandiwara tak pernah berakhir

Membuat gigi gemeretuk ingin teriak

“Aku ingin keluar dari sini!”

Dan

“Tolong selamatkan aku!”

Mimpi buruk ini nyata

Senyata sayatan luka di dadaku

Lucunya, tak ada yang peduli

Walau mereka mengamati

Hanya tersenyum penuh arti

Tanpa ada langkah untuk mengobati

Aku maklum, hanya bisa tersenyum simpul

Karena hidupku bukan urusanmu

Tapi,

tak adakah simpati? Empati?

Mungkin bukan aku si monyet

Namun mereka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun