Berdasarkan Food Sustainability Index 2017 yang dirilis The Economist Intelligence Unit (EIU) menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara kedua terbesar sebagai negara penghasil limbah makanan di dunia. Kontribusi  nya sendiri berasal dari hotel, restoran, catering, dan limbah rumah tangga.Â
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia di sebuah restoran di daerah Surakarta telah mengungkapkan bahwa tindakan - tindakan yang dilakukan oleh restoran terhadap pengelolaan makanan sangat berlebih. Seperti pada salah satu restoran yang telah diteliti, ditemukan bahwa terdapat beberapa makanan seperti bubur yang disajikan 2 liter per hari.Â
Lalu, pada jenis makanan kategori sayuran, makanan berlebih dengan kategori berkuah dari 100% porsi yang disajikan sekitar 10 - 30% makanan berkuah akan dibuang. Selain itu, restoran juga menerapkan kebijakan seperti memberi makanan berlebih kepada karyawannya dan menghangatkan kembali makanan yang masih kayak untuk dikonsumsi.
Sebagian besar masyarakat setelah makan di restoran, jika ada sisa makanan maka mereka akan meninggalkan atau membuang makanan tersebut, mereka cenderung memilih untuk membuangnya atau meninggalkan pada restoran tersebut, karena malas membawa bungkusan atau beberapa jenis makanan yang tidak bisa dibungkus, maupun sisa makanan yang terlalu sedikit untuk dibungkus.Â
Dari maksud tersebut dapat disimpulkan penyebab limbah makanan terbesar salah satunya konsumen yang tidak menghabiskan makanan atau yang dipesan nya tidak sesuai dengan porsi, ataupun terdapat bahan makanan yang tidak disukai. Hal tersebut yang membuat dampak food waste di Indonesia semakin meningkat, mengingat Indonesia menjadi salah satu negara penghasil food waste terbesar.Â
Menurut data dari Aksamala Foundation, 72% restoran di Jakarta memiliki kelebihan makanan yang tidak terjual setiap harinya, sangat di sayangkan jika setiap restoran di Indonesia membuang makanan yang berlebihan setiap harinya.Â
Di Indonesia, sampah makanan belum mendapatkan perhatian khusus meskipun sudah jelas terlihat bahwa isu food waste memiliki potensi yang sangat besar dalam pencemaran lingkungan, terutama dalam pencemaran air dan emisi gas buang yang menyebabkan efek rumah kaca dan pemanasan global.Â
Indonesia juga termasuk kedalam salah satu negara berkembang dengan penghasil sampah makanan terbanyak. Pertumbuhan penduduk dan juga perubahan pola konsumsi pangan masyarakat menjadi faktor pendukung terjadinya pemborosan pangan yang terus meningkat pada setiap tahunnya. Â Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan indeks kelaparan yang masih berada di level serius.Â
Akan tetapi ironisnya, jumlah food waste di Indonesia ini telah mencapai 300 kilogram sampah makanan perorang di setiap tahunnya dan menduduki peringkat ke-2 di dunia. Berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, mengatakan bahwa secara nasional jumlah produksi sampah makanan diperkirakan mencapai 13 juta ton dalam setahun.Â
Fenomena di atas menunjukan cerminan bahwa kultur budaya masyarakat Indonesia yang boros dan juga tidak menghargai makanan. Kondisi ini menunjukan pengelolaan sampah makanan di Indonesia masih dibilang sedikit tertinggal dibandingkan dengan beberapa negara lainnya.Â