Salah satu bukti nyata pengaplikasian teori ini adalah dengan melihat sistem pendidikan di Indonesia. Meski masih terkesan memprihatinkan, namun pada dasarnya tiap-tiap lembaga pendidikan telah mengambil langkah awal dalam penerapan disiplin moral peserta didiknya. Contoh sederhana adalah adanya tata tertib yang harus dipatuhi oleh masing-masing peserta didik yang terdaftar dalam tiap lembaga. Hal ini dinilai penting kaitannya dengan peletakan dasar-dasar moralitas. Tujuannya jelas untuk membentuk penalaran moral yang tepat bagi generasi selanjutnya.Â
Namun sangat disayangkan, makin kesini sentuhan aspek moral di lingkup pendidikan dirasa belum optimal guna membentuk pondasi dasar moralitas peserta didik. Fenomena konflik yang terjadi di Indonesia menjelaskan bagaimana moral bangsa ini belum terbentuk dengan baik. Perilaku yang mengarah pada tindakan-tindakan amoral justru kian marak di kalangan masyarakat muda.Â
Tawuran, perundungan, seks bebas bahkan narkoba menjadi beberapa diantara sekian banyak tindakan yang tak seharusnya dilakukan oleh kaum terpelajar dan bermoral. Ini membuktikan bahwa rendahnya moralitas seseorang berasal dari pendidikan moral yang kurang efektif di lingkungan pendidikan. Untuk itu, dengan mengoptimalkan pendidikan moral di tiap-tiap lembaga penyelenggara pendidikan maka bukan tidak mungkin peserta didik akan bertransformasi menjadi generasi-generasi unggul yang membawa Indonesia menjadi lebih baik.Â
_____________________
Natasyha DestataÂ
Teori Sosiologi Modern A
Prodi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, UIN Sunan KalijagaÂ
Referensi:
E - book: Ritzer, George dan Jefrrey Stepnisky. 2018. Classical Sociological Theory 7th Edition. London: SAGE.Â
E - book: Hadden, Richard W. 1997. Sociological Theory - An Introduction to the Classical Tradition. Canada: Broadview Press.Â
Hidayat, Rakhmat. 2014. Sosiologi Pendidikan Emile Durkheim. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
