5 Tips Parenting Anak Remaja
Parenting anak pada dasarnya adalah pengasuhan dan pemeliharaan anak oleh orang tua. Kebutuhan fisik, emosional, sosial, dan intelektual anak menjadi bagian dari pengasuhan dan pemeliharaan yang dimaksud. Seiring dengan bertambahnya usia anak, tugas pengasuhan dan pemeliharaan itu lebih dari sekadar menyediakan makanan yang sehat.
Parenting anak remaja, misalnya, tentu berbeda dari parenting balita. Meskipun dalam kedua rentang usia tersebut anak sama-sama membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua, parenting anak remaja terbilang lebih kompleks.
Remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Anak di usia remaja mengalami perubahan fisik, psikologis, dan sosial yang signifikan. Namun terkadang orang dewasa cenderung menggunakan cara pandangnya sendiri dan lebih fokus pada cara mengatasi anak nakal usia remaja. Tak jarang anak remaja mendapatkan label pemberontak, susah diatur, dan label-label lain yang sejenis. Padahal cara mendidik anak remaja lebih dari sekadar menyalahkan ataupun mengoreksi tingkah lakunya.
Di usia remajanya, anak mengingkan dukungan dan perhatian, merasa bahwa ia diterima, dicintai, dan dihargai oleh orang tuanya. Anak remaja tidak suka merasa dikekang, tetapi pada saat yang sama sebenarnya membutuhkan kehadiran dan perlindungan dari orang tua. Sebagai sosok dewasa dengan kematangan pribadi, orang tua diharapkan mampu memahami kontradiksi tersebut sehingga dapat menerapkan pola asuh mendampingi remaja yang baik.
Â
Tips Mendampingi Anak Remaja
1. Komunikasi yang efektif
Komunikasi yang terbuka dan efektif sangat penting dalam parenting anak remaja. Alih-alih memberikan petuah panjang lebar, cara menasehati anak remaja yang lebih efektif adalah dengan mendengarkannya terlebih dahulu. Orang tua perlu mendengarkan dan memahami apa yang sedang dialami oleh anak agar kemudian dapat memberikan dukungan dan saran yang tepat.
2. Memberikan batasan dan aturan yang jelas
Anak remaja masih membutuhkan batasan dan aturan yang jelas agar ia dapat memahami konsekuensi dari tindakannya. Tanpa bermaksud gender bias, pada umumnya orang tua memiliki panduan yang berbeda mengenai cara mendidik anak remaja perempuan dan laki-laki. Nilai yang dipegang dan diyakini oleh setiap keluarga boleh saja berbeda, tetapi anak remaja tetap memerlukan batasan yang realistis dan mudah dipahami.
3. Memberikan dorongan yang positif
Apa yang harus dilakukan orangtua ketika anaknya dalam masa remaja? Berikan dukungan dan dorongan yang positif. Dorongan positif dari orang tua membantu anak remaja merasa dihargai dan diakui kemampuannya. Dorongan positif yang dimaksud dapat berupa pujian atau penghargaan atas prestasi yang diraih anak.
4. Menjadi teladan yang baik
Orang tua harus bisa menjadi teladan yang baik bagi anak. Cara mendidik anak perempuan adalah dengan menjadi ibu yang bisa diteladani. Cara mendidik anak laki-laki adalah dengan menjadi ayah yang bisa diteladani. Anak adalah murid yang belajar dengan meniru perilaku orang tua sebagai gurunya.
5. Menjalin hubungan yang erat
Tips parenting anak yang cukup penting bagi orang tua adalah menjalin hubungan yang erat dengan anak remajanya. Habiskan waktu bersama-sama dan bergabunglah dalam kegiatan yang disukai oleh anak. Kegiatan bersama seperti ini dapat membantu mempererat hubungan dan membangun kepercayaan antara orang tua dan anak.
Terlepas dari tips parenting anak yang telah disebutkan di atas, perlu diingat bahwa setiap anak remaja memiliki kebutuhan dan karakter yang berbeda-beda. Anak remaja dengan permasalahan psikologis, misalnya, lebih membutuhkan konseling dengan profesional ketimbang anak yang terhitung sehat secara psikis. Secara umum, parenting anak dapat dikatakan efektif ketika pola pengasuhan yang diterapkan oleh orang tua sudah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H