Mohon tunggu...
Natara
Natara Mohon Tunggu... Blogger - Blogger

Lifestyle blogger

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Ada Rencana Mengadakan Resepsi? Buat Lebih Ramah Lingkungan Yuk!

24 Oktober 2021   18:13 Diperbarui: 24 Oktober 2021   18:46 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Resepsi pernikahan yang berkesan tentu menjadi impian bagi semua orang. Harapan hanya dilakukan sekali seumur hidup dalam resepsi membuat banyak orang berpikir keras menyiapkan konsep resepsi impiannya, mulai dari resepsi dengan konsep mewah di tepi pantai ala sultan, hingga resepsi sederhana yang hanya dihadiri oleh orang terdekat. Tapi pernahkah terpikirkan untuk membuat resepsi pernikahan  yang lebih ramah lingkungan? Kalau belum, mungkin ini bisa jadi ide keren di resepsi mu nanti.

Konsep resepsi pernikahan yang lebih ramah lingkungan ini terbersit dalam benakku saat menyaksikan langsung banyaknya tumpukan sampah setelah berlangsungnya sebuah resepsi di dekat rumah. Tumpukan sampah tersebut tak hanya berasal dari sampah gelas plastik saja, tapi juga dari sampah dekorasi, sampah pembungkus hadiah, sisa makanan dan masih banyak sampah lainnya.

Sebagai penyelenggara acara resepsi, kita punya tanggung jawab untuk tidak meninggalkan masalah apapun sebelum, selama, dan setelah berlangsungnya acara. Jangan sampai mengkhianati bumi di hari bahagia yang sakral itu . Setuju kan?! Dengan sedikit penyesuaian di beberapa lini, bisa jadi dampaknya akan terasa lebih signfikan loh. Tenang saja, insya Allah tak akan mengubah kesakralan dan momen spesial mu kok. Yuk coba terapkan beberapa hal ini di resepsi mu nanti!

 Undangan berakhir di tempat sampah? Big No!!!

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Ada rasa sayang ketika harus membuang undangan setelah resepsi nya selesai, tapi mau disimpan pun tak ada gunanya. Alhasil, secantik apapun desain undangannya tetap saja akan berakhir di tempat sampah. Iya nggak sih? Mungkin ending cerita dari 'si undangan' tersebut akan berbeda jika dari awal dikirim dalam bentuk digital saja. Toh saat ini teknologi digital sudah kian berkembang, seharusnya undangan digital pun dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Bonusnya, kita bisa meminimalisir sampah undangan setelah resepsi selesai.

Lalu bagaimana dengan para orang tua yang sedikit jauh dengan teknologi digital? Nah untuk yang satu ini, bisa dipilih undangan dengan konsep yang bisa digunakan kembali. Contohnya saja, mencetak undangan di tas belanja, kalender, buku, dan lain sebagainya. Dengan demikian, setelah resepsi, 'undangan' tersebut tak berakhir di tempat sampah dan bisa digunakan kembali oleh sang penerima .

Lokasi resepsi yang lebih ramah lingkungan, indoor atau outdoor?

Lokasi resepsi ini akan erat kaitannya dengan pemakaian energi listrik selama berlangsungnya acara. Simpelnya, jika resepsi dilakukan didalam ruangan, tentu akan ada tambahan kebutuhan lampu, dan pendingin ruangan yang cukup besar. Nah hal tersebut bisa diminimalisir jika resepsi nya dilakukan secara outdoor atau di luar ruangan.

Agar tidak mengurangi kenyamanan para tamu, waktu penyelenggaraan resepsi pun bisa disesuaikan, seperti pada sore hari, saat cahaya matahari tidak terlalu terik. Jadi kalau ditanya mana yang lebih ramah lingkungan, indoor atau outdoor? Jawabannya jelas outdoor dong.

Sajian dalam resepsi? siasati agar lebih berarti.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Entah karena para tamu memakai 'aji mumpung' untuk mencicipi semua hidangan yang ada atau karena hal lainnya, yang jelas sisa makanan dari piring kotor para tamu yang hadir ini merupakan masalah utama di setiap resepsi. Selalu ada saja tumpukan sisa makanan yang tak sedikit setiap selesai resepsi. Padahal untuk meminimalisir nya, bisa disiasati oleh penyelenggara acara seperti dengan memilih menu yang banyak disukai para tamu.

Selain itu, penyelenggara juga bisa mengatur menu yang disajikan agar tidak 'nabrak', contohnya, jika sudah ada buah apel sebagai pencuci mulutnya, tak perlu menyajikan jeruk lagi dalam satu waktu. Penyelenggara juga dapat menyesuaikan porsi sajian dengan jumlah tamu yang diundang. Untuk jaga-jaga, dilebihkan sedikit boleh saja, asal jangan terlalu banyak.

Sedikit tambahan, mengganti sajian air minum yang biasanya dalam gelas plastik dengan menyediakan air dalam galon juga akan amat membantu kita meminimalisir sampah yang dihasilkan.

Bingkisan yang penuh kesan

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Pemilihan souvenir dalam resepsi bisa jadi sarana untuk mengkampanyekan ramah lingkungan versi kamu pada para tamu yang hadir loh. Caranya dengan memilih souvenir yang mendukung konsep lifestyle tersebut, seperti kantong belanja yang bisa dipakai berulang, tumbler lucu, sedotan stainless, dan lain sebagainya.Tak hanya itu saja, souvenir yang dibuat dari bahan daur ulang juga bisa jadi pilihan keren di resepsi.

Sebagai penyelenggara acara resepsi, kita juga bisa memfasilitasi tamu undangan yang akan memberikan 'amplop' dengan cara menyediakan QR Code pembayaran digital di meja penerima tamu. Jadi para tamu yang hadir tak perlu memberikan amplop fisik lagi, tinggal scan QR Code nya saja. Dengan begitu kita bisa meminimalisir sampah amplop setelah resepsi selesai nanti. Percaya atau tidak, dalam satu resepsi saja, sampah amplop ini jumlah nya bisa sampai satu karung loh.

Penyesuaian kecil yang hasilnya tak main-main

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Beberapa langkah kecil penyesuaian konsep resepsi agar lebih ramah lingkungan tersebut ternyata hasilnya nggak main-main loh. Kalau mau sedikit berhitung, ada banyak pengehmatan biaya dan sampah yang bisa kita kurangi. Gambaran rinciannya kurang lebih seperti berikut ini,

  • Sampah undangan, mengganti undangan konvensional ke undangan digital paling sedikit bisa mengurangi 2 kardus sampah undangan.
  • Sisa makanan, menyiasati sajian dalam resepsi bisa mengurangi tumpukan sisa makanan dari piring kotor sampai minimal satu karung besar.
  • Sajian air minum dalam bentuk galon dapat mengurangi sampah gelas plastik, sampai minimal dua karung.
  • Amplop dari para tamu, menyediakan QR code untuk pemberian 'amplop' setidaknya mengurangi sampah amplop sampai satu karung.

Dengan demikian, sampah yang dihasilkan dalam resepsi pernikahan akan jauh berkurang. Selanjutnya tinggal mengelola sampah yang tak bisa dihindari saja. Jangan lupa untuk menyediakan tempat sampah sesuai dengan jenisnya di banyak tempat dalam area resepsi untuk mempermudah pengelolaan sampah setelah resepsi nya selesai.

Satu lagi, karena saat ini masih dalam masa pandemi, pastikan resepsi yang diadakan sudah mendapat ijin resmi dari pemerintah setempat dan menerapkan protocol kesehatan dengan ketat yaa. Jadi, Resepsi pernikahan dengan konsep ramah lingkungan itu nggak kalah keren kaan?!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun