Mohon tunggu...
Natania Valentine
Natania Valentine Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang mahasiswi

Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Money

APPY Butuh Anak Muda?

11 Juni 2022   21:53 Diperbarui: 11 Juni 2022   22:25 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Asosiasi Pengrajin Perhiasan Yogyakarta (APPY) merupakan wadah bagi pengrajin perhiasan Yogyakarta untuk saling belajar. APPY resmi didirikan pada 14 Mei 2014. APPY bermula dari beberapa organisasi pengrajin yang sifatnya agregasi kemudian melakukan kegiatan secara virtual. Kegiatan yang dilakukan menarik perhatian Pemerintah DIY, sehingga pemerintah memberikan usulan untuk membuat asosiasi pengrajin perhiasan untuk wilayah DIY.

APPY berlokasi di Jl. Pogung Baru Jl. Pogung Kidul No. 31A, Pogung Kidul, Sinduadi, Kec. Mlati, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Lokasi APPY ini menjadi satu dengan lokasi Joglo Ayu Tenan yang juga merupakan anggota APPY. Anggota APPY yang terdaftar ada 29 anggota, namun hanya ada 19 anggota yang aktif. Mayoritas anggota APPY berasal dari Yogyakarta, Sleman, Bantul dan Kulon Progo, namun ada pula yang berasal dari Solo. Sebagian besar keanggotaan APPY berstatus ibu rumah tangga tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa laki-laki menjadi anggota juga. Terdapat beberapa laki-laki dalam keanggotaan APPY yang bertugas menjadi penasehat asosiasi. 

Sumber: Dokumen Pribadi
Sumber: Dokumen Pribadi

Struktur yang Tidak Tetap

APPY yang merupakan asosiasi informal ini tidak memiliki struktur organisasi yang tetap, namun APPY memiliki agenda rutin seperti sharing session dan pelatihan yang dibuka secara umum. Dua kegiatan itu terpaksa berhenti dikarenakan keadaan yaitu pandemi COVID-19. Hingga saat ini belum dilaksanakan kembali agenda rutin tersebut. Di samping itu, APPY tetap ikut ambil bagian pada beberapa pameran yang diselenggarakan Pemerintah DIY. Melalui pameran tersebut, setiap anggota APPY dapat ikut serta, namun koordinator setiap pameran ditentukan secara bergiliran. Oleh karena itu, anggota APPY hanya berkumpul di saat adanya pameran saja dan terkesan berjalan sendiri-sendiri.

Struktur organisasi merupakan suatu sistem hubungan antar pekerjaan yang bersifat formal yang menggambarkan pemilahan tugas yang berbeda-beda dan mengintegrasikan tugas-tugas tersebut (Sari, 2006, h. 32). Struktur organisasi APPY termasuk ke dalam struktur organik yang mana menekankan kerja kelompok namun dengan komunikasi terbuka serta desentralisasi dalam pengambilan keputusan. Walaupun begitu, struktur organik memiliki kelemahan jika tidak selalu diadakan kegiatan rutin.

Tentunya diperlukan pembenahan strukturasi APPY untuk menyusun ulang rencana kegiatan rutin yang akan dilaksakan pada masa sekarang. Pertemuan rutin menjadi hal yang paling penting bagi suatu asosiasi karena menjadi wadah untuk saling berbagi pengalaman serta saling belajar dan mengajar. Pembentukan struktur yang formal juga mempermudah suatu asosiasi untuk bisa menjalankan semua kegiatannya dengan baik. Tidak lagi bingung mengenai pembagian jobdesk, tetapi sudah mengerti dan paham mengenai tugas masing-masing yang bertujuan untuk mengembangkan APPY. 

Kurang Melek Teknologi

Permasalahan yang muncul lainnya adalah pada bidang promosi dan publikasi. APPY memiliki akun Instagram @_semuaindah_. Akun tersebut berisi konten perkenalan dari masing-masing anggota yang meliputi Uwerans, Kay Leather, Alive, Magus Treasure, Borobudur Silver, Niyo Label, My Dee, Uparengga, Joglo Ayu Tenan, Oren Craft, SaNes, Amora Studio, Attreya Uniqa, Neverta Gallery, RD Beads, Unink dan Wynt. Jika dihitung dari jumlahnya, dapat dilihat bahwa belum semua anggota diperkenalkan.

Unggahan terakhir pada tahun 2019, selanjutnya belum ada unggahan lagi. Kurang berkembangnya media sosial APPY menjadi salah satu masalah utama. Akibatnya informasi mengenai APPY cenderung sulit ditemukan. Bahkan APPY belum dikenal oleh banyak orang. Kurang berkembangnya media sosial disebabkan karena sebagian besar anggotanya adalah ibu-ibu yang kurang melek dengan teknologi. Oleh karena itu, sangat diperlukan sentuhan tangan dari anak muda untuk mengubah wajah APPY menjadi APPY yang lebih modern dan dikenal oleh banyak orang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun