Siang yang terik,panas, dan cahaya yang indah.Terlihat kucing yang selalu mencuri makanan Nira di meja makan. "Mengapa kucing itu selalu mencuri makanan yang ada di meja"?ujar si Nira dalam hatinya.Â
Gadis yang sedang merenung tiba tiba mendengar keributan yang terjadi di dapur rumahnya. Nira sudah menduga yang menjadi sumber keributan adalah kucing itu. Pasti semuanya ada kaitannya dengan kucing itu!.Sudahku duga!. Seekor kucing yang melintas diatas meja dan meloncat kerumah om Dudi dengan menggigit makanan yang dia ambil.Dengan ekornya yang dia kibaskan berkali-kali.
"Hello..." sapa Nira. "Kau mencuri lagi ya,tak ada habis-habisnya ya"! , kucing itu menggeram dengan tatapan mata yang tajam. Tiba-tiba ia lompat dan menghilang.
"Hishhh memang kucing sialan"! om Dudi muncul dari balik pagarnya.Â
Om dudi dengan sapu yang ia bawa ditangan kiri dan dengan raut wajah yang kesal, "memang kucing sialan". "Memang kucing itu kenapa om,mencuri lagi ya"? tanya si Nira dengan perasaan kebingungan. "Tidak,tidak apa-apa kucing itu hanya meloncat dan membawa makanan dari rumahmu".jawab om Dudi yang wajahnya agak kesal dengan si kucing.
"Memangnya si kucing kenapa selalu mengambil makanan"? tanya si NiraÂ
"Mungkin karena lapar,makanya ia sering mengambil makanan"jawab om Dudi. "Kenapa gak om kasih saja"?tanya Nira, "enak saja memangnya kucing siapa dia"?jawab om Dudi dengan merengguk. "Ya mungkin kucing liar om" ujar si Nira. Namun om Dudi berbalik lagi. Lalu menjulurkan kepalanya. "Nira" panggilannya. Kenapa tidak main kerumah om Dudi,kasian itu si milow sedang kesepian di belakang rumah. Nira pun menggeleng kepalanya. Dan kembali ke rumahnya.Â
Rupanya om Dudi tidak mengerti,bawa Nira sedang kesal dengan anjingnya milow karena milow ini sering mengganggu dia saat sedang sibuk.Lebih baik main dengan si abu saja!gerutu Nira dalam hati.
"Ngeong, ngeongg" Nira pun keluar dari ranjangnya, dan berlari keluar.Â
Nira melihat kucing yang sering mencuri tibat tiba kesakitan di tengah jalan. Kucing yang semula warnya abu abu yang indah, abu yang bersih, menjadi abu yang kotor yang lesu, lemas dan hanya terbaring lemas di jalan. "cing kamu kenapa cing"? ujar Nira dengan kepanikan. Kucing itu hanyan bisa ngeong ngeong dengan badan yang lemas. Kemudian Nira membawanya ke dalam rumah. Dan pada akhirnya ibu Nira pun melihat, dan kebetulan ibu Nira membawa ikan yang habis ia beli dari pasar.Â
"Ibu bawa ikan tidak dari pasar"?ujar si Nira dengan panik. "Iya nak ibu bawa ikan"ujar ibu. Nira pun diberi ikan oleh Ibunya untuk si abu yang lemas. "Bu ikannya ini buat si abu ya bu, karena tadi dia terbaring lemas di jalan bu" ucap Nira. Ibu pun mengangguk dan sembari jalan ke dapur.Kemudia Si abu itu menjadi kucing yang berenergi lagi dan tidak lemasÂ
Si abu, pencuri makanan kini menjadi teman dekat si Nira. Mulanya memang sulit mendekati Si abu, namun sekarang kucing itu menjadi sahabat siNira ,karena ia tau bahwa Nira selalu memberikannya ikan saat ia lapar.Â
"Astaga...Nir kucing sialan itu ada disini lagi". "Sudah lama ia tidak mencuri makanan!". "Karena ia sudah tidak kelaparan lagi om" ujar si Nira sambil memberinya makan.
"Kata ibu bila kita menyayangi hewan dan merawatnya dengan kasih sayang, maka hewan tersebut menjadi jinak dan nurut sama pemiliknya". Â Kemudian om Dudi hening sejenak dan memikirkannya,bagaimana ia selama ini telah bersikap pada hewan yang kelaparan.Â
Dan sekarang si Abu menjadi hewan yang kemabali sehat dan memiliki bulu yang lembut,halus, jinak dan nurut kepada si Nira.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H