Mohon tunggu...
natanael ivan
natanael ivan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Human

Hobi music

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cegah Kriminalitas Alarm Panik: Implementasi Program Sub Kelompok 3 NR8 KKN UNTAG Surabaya di RW 10 Kelurahan Gading, Tambak Sari, Kota Surabaya

21 Desember 2024   20:34 Diperbarui: 22 Desember 2024   17:20 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keamanan lingkungan merupakan kebutuhan dasar yang sering  terabaikan, terutama di kawasan padat penduduk seperti Kecamatan Tambaksariya Surabaya, RW 10 Kelurahan Gading. Menjawab tantangan tersebut, mahasiswa Universitas Surabaya (Untag) pada tanggal 17 Agustus 1945 menghadirkan produk inovasi berupa alat alarm panik dalam program KKN NR 08. Idenya tidak hanya sederhana, tapi juga strategis untuk mencegah kejahatan sekaligus memperkuat kohesi warga. 

Data menunjukkan bahwa kawasan perkotaan kerap menghadapi tantangan keamanan, mulai dari pencurian hingga perampokan. Namun, sistem keamanan berbasis teknologi canggih seringkali terlalu mahal dan tidak terjangkau oleh masyarakat kelas menengah ke bawah. Oleh karena itu, alarm panik merupakan solusi yang tepat. Alarm panik harganya murah, mudah dibuat, dan efektif  menarik perhatian masyarakat saat terjadi keadaan darurat. Alarm Panik 

 dirancang untuk mengeluarkan suara keras saat dipicu, yang dapat menggerakkan warga  untuk memberikan bantuan atau menghalangi penjahat. Selain itu, alarm ini juga dapat digunakan dalam situasi lain seperti kebakaran, kecelakaan, dan keadaan darurat medis. 

Bunyi alarm panik yang keras dapat membuat penjahat merasa terancam dan mendorong warga untuk segera mengambil tindakan. Hal ini memungkinkan untuk mencegah kejahatan dan meminimalkan kerusakan. 

Peringatan ini akan berfungsi sebagai katalisator solidaritas antar warga. Setelah mendengar  alarm, warga diharapkan bekerja sama untuk menanggapi keadaan darurat, menciptakan rasa persatuan dalam menjaga lingkungan yang aman. 

 
 

Dengan biaya pembuatan sekitar Rp50.000 per unit, perangkat ini sangat terjangkau dibandingkan dengan sistem keamanan lainnya. Selain itu, proses pembuatannya sederhana, sehingga penduduk dapat secara mandiri memproduksi dan mereplikasi perangkat ini  setelah  pelatihan. 

Melalui program KKN ini, mahasiswa Untag Surabaya memberikan pelatihan kepada warga dalam keterampilan seperti menyolder komponen elektronik, membaca diagram, dan membangun perangkat dari awal. Hal ini tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis masyarakat, namun juga memungkinkan mereka  berkontribusi aktif dalam menjaga keamanan lingkungan. 

Beberapa orang mungkin mempertanyakan efektivitas teknologi sederhana ini dibandingkan dengan sistem keamanan canggih seperti televisi sirkuit tertutup (CCTV). Namun, alarm panik  memiliki kelebihan tersendiri yang tidak bisa diabaikan. 

Berbeda dengan CCTV yang hanya merekam kejadian, alarm panik  memicu reaksi warga segera setelah alarm berbunyi. 

Perangkat ini dapat dipasang di rumah dengan biaya rendah,  menjadikannya solusi terintegrasi untuk semua sektor masyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun