Halo semuanya! Kali ini saya berada di ekowisata Kali Odo yang terletak di Dusun Karang Nongko, Desa Gedangan, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Eko wisata Kali Odo ini merupakan tempat pemandian yang berasal dari tujuh mata air yang ada di sekitarnya.Â
Uniknya, mata air di Kali Odo ini akan naik debitnya pada saat musim kemarau, sedangkan saat musim hujan debitnya justru menyusut. Hal ini sudah berlangsung sejak zaman dahulu, sejak zaman leluhur, sehingga jika ingin berkunjung di Kali Odo di rekomendasikan saat musim kemarau, karena memiliki debit air yang banyak dan jernih. Di pemandian Kali Odo ini terdapat titik yang memiliki kedalaman sekitar dua meter, namun ada juga yang memiliki kedalaman kurang dari satu meter, sehingga cocok untuk kalian yang sedang balajar atau tidak bisa berenang.
Aliran Kali Odo ini mengalir hingga bermuara di danau rawa pening, dan mengaliri sawah sawah yang dilintasinya. Sekitar 50 hektar sawah yang dialiri air yang berasal dari mata air Kali Odo ini. Mata air Kali Odo ini juga dimanfaatkan sebagai sumber air bersih bagi puluhan keluarga yang ada disekitarnya selain itu juga digunakan sebagai sumber mata air bagi budidaya ikan yang ada disekitar Kawasan desa Gedangan. Hal ini menjadi pertanda bahwasannya keberadaan Kali Odo ini cukup penting bagi masyarakan yang tinggal di lingkungan tersebut.
Keberadaan mata air Kali Odo ini merupakan salah satu mata air dari puluhan sumber mata air lainnya yang bermuara di danau Rawa Pening, Kabupaten Semarang. Di danau Rawa Pening ini juga merupakan wisata sekaligus sumber pasokan listrik bagi daerah Kabupaten Semarang, karena air yang ada di Rawa Pening digunakan sebagai penggerak turbin pada PLTA Jelok Tuntang. Sehingga keberadaan mata air Kali Odo juga berpengaruh terhadap ketersediaan energi listrik di Kabupaten Semarang.
Mata air Kali Odo ini juga menjadi jalur aliran air hujan yang berasal dari pegunungan sekitarnya, seperti deretan pegunungan telomoyo-merbabu. Dengan keberadaan hutan serta pohon pohon yang rimbun di sekitar Kali Odo, menjadikannya penahan tanah dari terjadinya erosi. Banyaknya pepohonan yang rimbun disekitar Kali Odo menjadikannya rumah dari banyak spesies dan jenis hewan, bukan hewan saja tetapi tanaman.Â
Kualitas tanah yang tergolong cukup subur menjadi tempat yang cocok bagi banyak tanaman dapat hidup di daerah tersebut, apalagi tergolong pada daerah yang lembab sehingga banyak jenis jamur dan tanaman dapat tumbuh di daerah ini. Tanaman tanaman air seperti     selada air juga tumbuh subur di sepanjang aliran air Kali Odo ini, sehingga selain mempengaruhi kualitas tanah, dan juga kelembapan tanah, dengan adanya Kali Odo ini juga menjadi tempat untuk hidupnya berbagai spesies flora dan fauna.
Dengan adanya pemandian Kali Odo ini, tentunya juga dapat menjadi tempat bagi pemberdayaan Masyarakat. Melalui tempat wisata, Masyarakat sekitar dibantu dalam kegiatan ekonominya, seperti menjajakan makanan, penyewaan pelampung, serta mejadi tempat berjualan kerajinan yang berasal dari enceng gondok. Pemandangan air yang biru disajikan pada wisata Kali Odo, sehingga menjadi daya tarik bagi Masyarakat luar daerah untuk mengunjunginya.Â
Dengan adanya wisata ini juga menjadi tempat untuk mengenalkan budaya setempat. Kali Odo ini juga menjadi tempat diadakannya kebudayaan berupa tradisi upacara Sadranan. Tradisi ini merupakan kegiatan untuk mendoakan para leluhur, dan diadakan setiap datangnya bulan Sya’ban atau hari ke-10 bulan Rajab. Tradisi ini dilakukan dengan acara kirab tumpeng dan gunungan, tahlilan, rebutan tumpeng dan gunungan, dan diakhiri dengan pentas kesenian lokal. Tentu saja hal ini mejadikan Kali Odo selain menjadi destinasi wisata juga menjadikan Kali Odo sebagai destinasi untuk mengenali kebudayaan lokal setempat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H