Kenangan kerap kali membawa kita mengingat masa lalu. Masa di masa yang telah lampau dan telah dilewati. Aku yang sekarang adalah aku yang dulu yang pernah merasakan masa laluku, dan aku yang sekarang adalah masa depanku yang akan datang.
Mengingat masa lalu merupakan tabungan dari kenangan dari masa lalu. Tabungan terkadang bisa habis, bisa juga masih ada tetapi jumlahnya sudah tak lagi sama. Bisa saja berkurang bisa juga tidak bertambah atau malahan bertambah.
Perjalanan hidup tentu selalu dihiasi dengan berbagai sudut pandang. Saat kita mengenang masa sekolah, tentu kita mengingat kenangan semasa di sekolah. Saat kita di kampung tentu yang kita kenang adalah kampung kita dan seisinya sewaktu dulunya, dsb.
Mengapa kita perlu melihat masa lalu? Apakah ada yang salah dengan masa lalu? Apakah ada hal penting di masa itu? Apa yang mau kita cari di masa itu untuk sekarang?
Kita perlu melihat kembali masa lalu sebagai sudut pandang dalam mengolah diri sebagai pribadi yang saat ini. Melihat masa lalu artinya kita mengenal sejarah dari diri kita sendiri. Pelajaran yang terpenting dalam diri adalah mengenal sejarah.
Masa lalu tidak salah, yang salah mungkin dari diri sendiri, yang membuat masa saat itu menjadi salah. Masa lalu itu selalu benar, sebab masa tidak bisa disalahkan, yang bisa membuat salah "mungkin" adalah prosesnya saja.
Di dalam pengalaman tentu ada banyak hal-hal penting yang perlu dicari dan dipelajari. Dengan mencari informasi tentu kita akan menemukan informasi baru. Perspektif kita tentang kampung halaman pada zaman lampau tentu akan berbeda pada masa sekarang, seperti, pola pikir, perilaku, mata pencaharian, dll.
Dan yang ingin dicari dari pengalaman itu untuk di masa sekarang. Relevansinya tidak lain dan tidak bukan yakni semata-mata mengolah diri ke arah zaman yang sekarang. Dengan mengenal masa lalu, artinya belajar mengenal masa sekarang dan untuk mengenal masa yang akan datang.
Maka tabungan pengalaman sebenarnya mau mengajak agar kita tidak melupakan sejarah. Sejarah dalam diri kita tentu akan selalu bertambah jika kita selalu mempelajari masa lalu kita sebagai sejarah yang berguna untuk mengukir sejarah yang akan datang dengan memulainya dari sekarang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H