Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita,ini berarti bahwa setiap manusia berhak mendapat dan berharap untuk selalu berkembang dalam pendidikan.Â
Pendidikan secara umum mempunyai arti suatu proses kehidupan dalam mengembangkan diri tiap individu untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupan. Untuk mencapai tujuan pendidikan yang bisa menjangkau keperluan dan kebutuhan masyarakat diperlukan seorang guru yang berkompeten dan mampu menyiapkan kompetensinya.Â
Namun tidak semua guru mampu menjalankan tugasnya dengan baik karena kondisi dan lingkungan yang tidak mendukung.Â
Hal senada juga saya alami ketika menjadi seorang guru yang bertugas didaerah terpencil yang berbatasan langsung dengan Negara tetangga Malaysia.Â
Saya adalah seorang guru Sekolah Menengah Atas tepatnya di SMA Negeri 2 Ketungau Tengah Kabupaten Sintang Provinsi Kalimantan Barat. Untuk mencapai lokasi kerja dari kabupaten Kota menuju sekolahan memerlukan waktu kurang lebih 8 jam dengan mengendarai sepeda motor.Â
Dengan jarak tempuh yang begitu jauh dan lama saya harus menetap dan tinggal dilokasi kerja dengan tinggal disebuah kos sederhana dengan biaya yang mahal.Â
Perjalanan dari Kabupaten Kota menuju lokasi kerja harus melewati medan jalan yang rusak dan berlumpur dan sering banjir, sehingga sering kali motor harus dipikul oleh masyarakat dengan biaya tinggi yaitu Rp. 50.000.Â
Kemudian sebelum mencapai lokasi kerja juga belum terdapat jembatan sehingga untuk menyeberangi saya harus mengeluarkan lagi biaya Rp. 60.000 untuk biaya angkutan air. (menyeberangi sungai dengan angkutan air)
Tantangan lain yang yang hadapi sebagai guru didaerah terpencil adalah biaya hidup yang begitu tinggi dan ini menjadi sebuah beban dalam ekonomi saya sebagai seorang guru.
Selain kondisi lingkungan diatas saya juga harus bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja disekolah yang cukup memprihatinkan.
Disekolah saat jam pembelajaran seluruh warga sekolah harus beradaptasi dengan lumpur sehingga dalam proses pembelajaran kami tidak menggunakan sepatu seperti wajarnya siswa dikota, hal ini dilakukan demi menghindari sekolah kotor karena lumpur. Â (halaman sekolah yang berlumpur)
Disekolah tempat saya bertugas para siswa memiliki minta dan semangat belajar yang tinggi walaupun kondisi sekolah kami sangat minim sarana dan prasarana sekolah. Minimnya sarana dan prasarana ini dibuktikan dengan tidak terdapatnya sinyal dan listrik disekolah.Â
Hal ini jelas membuat saya tidak pernah menyampaikan materi menggunakan pembelajaran berbasis TIK atau proyektor. Pada Malam hari hanya bisa menggunakan pelita untuk pencahayaan karena tidak terdapat listrik. Sinyal yang tidak ada membuat saya didaerah perbatasan tidak mampu mengakses informasi yang terbaru.
Kondisi jalan dari kos atau tempat tinggal saya juga sering mengalami banjir sehingga menyebabkan proses pembelajaran menjadi terhambat.Â
Namun semua itu bukanlah tantangan yang menurunkan semangat saya dalam mengajar sebagai seorang guru didaerah perbatasan yang sangat terpencil. Bagi saya apapun kondisinya dan lingkungannya tugas guru adalah sebuah tantangan yang harus diselesaikan dan dihadapi dengan senyuman.
Apa yang saya lakukan untuk mengatasi tantangan menjadi guru diperbatasan . . . ?
- Menanamkan dalam diri bahwa tugas seorang guru adalah tugas mulia walaupun banya tantangan dan rintangan
- Mengisi waktu luang dengan mencari sayur mayor kehutan dan pergi memancing ke sungai pada sore hari
- Menggunakan model dan metode pembelajaran seadanya asal menyenangkan bagi siswa
- Belajar menggunakan bahasa daerah dilokasi kerja demi menyesuaikan linkungan tempat tinggal
- Menyiapkan fisik dan mental untuk menempuh perjalan yang jauh dengan medan yang sulit.
- Mengatur keuangan dengan baik supaya dapat hidup didaerah terpencil dengan biaya hidup mahal
vidio lengkap
 Itu saja yang bisa saya bagikan pada kali ini semoga bisa memotivasi rekan rekan guru semua dengan harapan kita tetap semangat dalam mendidik anak bangsa menjadi generasi emas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H