Mohon tunggu...
Natalis Ransi
Natalis Ransi Mohon Tunggu... Mahasiswa - learn and share

Iman, pengharapan dan kasih...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Ilustrasi Baru dalam Merancang Basis Data

3 April 2019   19:14 Diperbarui: 23 Januari 2020   20:22 670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun ini memasuki tahun kesepuluh (10), kurang lebih ... saya mempelajari dan menerapkan salah satu jenis basis data yang dikenal dengan istilah Relational Data Base Management System (RDBMS).  

RDBMS adalah program yang melayani sistem basis data, basis data sendiri merupakan kumpulan entitas dimana implementasi entitas tersebut berupa tabel dua dimensi yang terdiri dari baris dan kolom  [1, 2]. Tabel-tabel tersebut mempunyai relasi dari satu tabel ke tabel yang lain. 

Salah satu konsep relasi yang pernah saya bahas dapat dilihat pada [3]. Kali ini penulis mencoba memberikan rangkuman singkat bagaimana merancang basis data menggunakan RDBMS, agar hasilnya dapat Gambar 1. Dokpridikatakan 'baik'. Bagaimana sebuah basis data dikatakan baik? 

Menurut [4] dikatakan bawah untuk menuju basis data yang baik , paling tidak basis data tersebut perlu dianalisis lebih jauh untuk mengukur beberapa aspek, yaitu efisiensi tempat penyimpanan data, integritas data (redudansi yang minimal), kecepatan pemrosesan, dan kemudahan operasi basis data. Jika diperoleh ukuran yang optimal untuk beberapa aspek tersebut maka, basis data yang dirancang boleh kita sematkan kata 'baik'. 

Untuk melakukan hal ini, mahasiswa pada jurusan ilmu komputer atau informatika pada mata kuliah basis data paling tidak kita dikenalkan dengan beberapa konsep dasar, seperti Entity Relationship Model, Relatioan Model, Normalisasi database, model entity Relationship, Structure Query Language. Materi-materi tersebut bisa anda jumpai pada [4 dan 5]. 

Tulisan ini penulis mencoba merangkum tinjauan dalam merancang basis data. Pertama, bahwa dalam melakukan perancangan basisdata, langkah paling penting adalah menemukan entitas dasar, entitas dasar dapat ditemukan dengan cara melakukan analisa terhadap proses bisnis utama dari organisasi atau perusahaan yang akan kita buatakan basis datanya. 

Kedua adalah mencari keterkaitan/relasi dari entitas-entitas tersebut. Tahap Ketiga adalah menerapkan/mencari algoritma yang paling sederhana untuk menjalankan information retrieve ke entitas-entitas tersebut beserta relasinya. 

Pada [6] Anda akan menemukan bahwa untuk memudahkan pembaca memahami entitas beserta relasinya berdasarkan kasus pada buku tersebut, serta mempermudah proses normalisasi  Hans van der Heijden  melakukan menggunakan ilustrasi seperti pada Gambar 2 berupa lingkaran berlapis, dimana setiap lapisan lingkaran menggambarkan entitas ataupun relasi yang boleh muncul.

Gambar 2. Ilustrasi untuk mempermudah de-normalisasi, sumber [6]
Gambar 2. Ilustrasi untuk mempermudah de-normalisasi, sumber [6]

Pada tulisan ini, saya mengajukan ilustrasi baru yang boleh dikatakan serupa tapi tak sama. he he he.... Untuk mengilustrasikan entitas beserta relasinya seperti pada Gambar 1. Entitas/relasi saya ilustrasikan dalam bentuk kotak atau semacamnya (minimal memiliiki sisi berjumlah empat) dengan paling tidak disalah satu sisinya ada 'pintu' sebagai penghubung dengan entitas lainya. 'Pintu' ini jumlahnya minimal satu (1) dan maksimal dua (2). 

Pada Gambar 1 secara ringkas dapat penulis sampaikan demikian: Jika ingin melakukan  information retrieve pada basis data, sebagai contoh untuk mengetahui  seorang Custumer telah memesan ataupun membeli Product, tidak ada 'jalan' lain selain harus melewati Sales Order kemudian Line Item (diilustrasikan dengan garis berwarna hijau). 

Begitu juga ketika akan dicari informasi Poduct apa saja yang sudah di jual oleh Sales Team, maka 'jalan' satu-satunya harus melewati Sales Order kemudian Line Item (diilustrasikan dengan garis berwarna hijau). Sekali lagi TIDAK ADA KEMUNGKINAN MENGGUNAKAN JALAN LAIN. 

Perancangan seperti ini sangat penting saya pikir ya.. dalam rangka menciptakan basis data yang tetap menjunjung tinggi ... asik .... apa yang disebut dalam [7] sebagai integritas data, yaitu menjaga konsistensi data pada relasi  antar entitas/tabel. sehingga informasi yang dihasilkan dari basis data yang dirancang tidak menimbulkan anomali. 

Akhir kata, ketika Anda diminita untuk merancang sebuah sistem informasi, sebaiknya Anda menghasilkan model pada tahap perancangan seperti terlihat pada Gambar 1. Semoga bermanfaat. terima kasih

Salam

online

1 2 3 4  

Offline

  1. Fatansyah, 2012, Basis Data, Informatika Bandung
  2. Silberschatz, Korth. Sudarshan, 2010. Database System Concepts Sixth Edition, The McGraw-Hill
  3. Hans van der Heijden, 2009, Designing Management Information Systems, Oxford University Press Inc., New York

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun