Mohon tunggu...
Natalis Ransi
Natalis Ransi Mohon Tunggu... Mahasiswa - learn and share

Iman, pengharapan dan kasih...

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Selasa Pagi di Pelelangan Ikan Laa Balano, Raha – Sulawesi Tenggara

25 Maret 2015   18:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:02 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_405305" align="aligncenter" width="600" caption="Suasana Pagi di Laa Balano"][/caption]

Perjalanan pulang kampung kali ini (Senin malam 23 Januari 2015) kami menggunakan “kapal malam”. Moda trasportasi laut ini disebut “kapal malam” karena waktu operasinya berlangsung pada malam hari. Moda transporasi yang melayani perjalan laut Antara Kota Kendari, Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tenggara dan Kota Raha, Ibu Kota Kabupaten Muna. “Kapal malam” meninggalkan Pelabuhan Kendari pukul 22.00 WITA dan direncanakan berlabuh dipelabuhan Raha pukul 04.00 WITA.

Perjalan malam kami cukup lancar. Alam yang bersahabat serta pemandangan lampu kapal penangkap ikan dan rumah penduduk di bibir pantai menjadi pelengkap serunya melahap mie gelas, makanan yang menjadi favorit di “kapal mal”.

Jam 4.30 pagi “kapal malam”” yang kami tupangi berlabuh di pelabuhan Raha. Setelah berdiskusi sebentar dengan teman yang meluangkan waktu untuk mengantar kami, diputuskan bahwa kami akan mengunjungi pusat pelelangan ikan Laino. Tujuannya tiidak lain tidak bukan untuk mencicipi ikan segar khas pelelangan Laino.Menu ikan bakar, sayur bening dan lapa-lapa langsung terbayang... he he he ...

Laino merupakan “kompleks” transaksi ekonomi yang komplit. Disana terdapat pasar rakyat, terminal, pelabuhan rakyat, pelelangan ikan dll.... “Kompleks” ini terletak tidak jauh dari Pelabuhan tempat “kapal malam”berlabuh, jika menggunakan moda transporasi mobil atau motor hanya butuh waktu kurang dari 7 menit untuk sampai disana.

Namun sesampai di pelelangan Laino malah pemandangan asing yang kami temui. Pelelangan kosong, tidak nelayan yang biasa dengan sigap mengatur perahu ikannya, juga papalele tak kelihatan.. ada apa gerangan? Tidak tunggu lama, seorang pak tua dengan segera mendatangi kami dan menyampaikan “pelelangan” sudah pindah ke Laa Balano, sdah beberap hari ... bla .. bla ....

“OK baik, terima kasih pak” kalimat penutup perbincangan kami.... kami langsung menuju TKP.

Akhirnya kami bersempatan menghabiskan Selasa pagi kami di pelelangan Laa Balano, Raha – Kab. Muna – Sulawesi Tenggara. Kapan Anda mau ke kampung kami?

Laa Balano, 24 Maret 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun