Mohon tunggu...
Natalie Sytner
Natalie Sytner Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jangan Salah Artikan Silaturahmi Jokowi dengan Pemuka Agama

4 April 2018   11:10 Diperbarui: 4 April 2018   11:17 6048
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Indonesia Negara plural, dengan 1340 suku (BPS th 2010),  742 bahasa, 261,1 juta penduduk indonesia, dan agama dari 6 Agama di Indonesia Yaitu Agama Islam dengan Kitab Suci Al-Qur'an, Agama Kristen Protestan dengan Kitab Suci Alkitab, Agama Katolik dengan Kitab Suci Alkitab, Agama Hindu dengan Kitab Suci Weda, Agama Buddha dengan Kitab Suci Tri Pitaka, dan Agama Kong Hu Cu, dari data yang diperoleh Ada sekitar 85% warga muslim, dan sisa nya dianut kelima agama yang sah di Indonesia, menjadi kan Indonesia Negara islam terbesar didunia,

Keberagaman ini sangat rentan akan perpecahan, isu sara akhir akhir ini menjadi masalah yang serius yang mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, terlebih dalam satu tahun terakhir dimana penistaan agama yang terjadi beberapa tahun belakang terus menjadi bahan bakar untuk merusak perdamaian Indonesia, meskipun pada kenyataan nya kasus itu sudah selesai dengan memenjarakan Basuki, oknum yang menunggangi hal tersebut tetap menggoreng nya demi kepentingan pribadi.

Ketika Presiden berkunjung ke asia selatan, Presiden Afghanistan memiliki pesan penting untuk Republik Indonesia dimana menjaga kesatuan NKRI itu urgensi, di Afghanistan yang hanya memiliki 7 suku, dan masih dalam kondisi perang antara pasukan Taliban dan Alqaeda melawan Aliansi utara Afghanistan.

Dalam menjaga keamanan nasional, presiden memiliki keinginan agar ulama dan umaroh (pemerintah) ini berjalan beriringan, Presiden menyadari sebagai mayoritas agama yang di anut di Indonesia, hal ini penting direalisasikan, Presiden mempersilahkan ulama berkunjung ke istana, dan mempersilahkan ulama untuk bersilaturahmi, yang tujuan lain nya untuk menerima saran kritik sama ulama disana demi perkembangan sarana dan prasarana pesantren di jawabarat.

Keinginan ini sangat penting direalisasikan, dan pasti banyak oknum yang telah biasa menggoreng isu sara ini tidak suka dengan kedekatan ulama dan umaroh tersebut, untuk itu sebagai netizen kita harus bijak. Karena sejatinya setiap agama pastinya sangatlah menjunjung tinggi nilai kedamaian antar umat manusia. Mengingat Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya,ras ,dan agama sudah seharusnya kita harus tetap menjadi bangsa yang rukun dan damai.

#MenujuIndonesiaMaju #SebarKontenPositif #JanganSalahArtikan #SilaturahmiJokowi

Salam Perdamaian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun