Mohon tunggu...
Natalia Supit
Natalia Supit Mohon Tunggu... Guru - Guru PAUD

Membagi berkat dengan mengajar dari hati.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengaruh Didikan Orangtua terhadap Prestasi Belajar Anak

8 Desember 2022   11:30 Diperbarui: 8 Desember 2022   11:33 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak anak manusia lahir ke dunia, telah ada usaha-usaha pendidikan yang dilakukan oleh orangtua untuk mendidik anak-anak mereka dengan berbagai cara yang menurut orangtua merupakan cara yangbaik dan benar, kendatipun dengan cara yang sangat sederhana.Orangtua mempunyai tanggung jawab dan kewajiban dalam mendidik dan juga untuk pendidikan seorang anak. Orangtua tentunya juga berharap agar anak-anaknya dapat berhasil dan bisa hidup mandiri dan tidak bergantung bahkan menyusahkan orang lain.

Keluarga mempunyai peranan yang sangat penting dalam lingkup perkembangan seorang anak dan merupakan fondasi awal  menanamkandidikan  untuk perkembangan pribadi seorang anak.Dalam keluarga umumnya anak ada dalam hubungan interaksi intim.Keluarga memberikan dasar pembentukan tingkah laku, watak, moral, dan pendidikan anak.[1] Sekolah menjadi lingkungan berikutnya selain lingkungan sosial untuk anak menerima didikan yang berkelanjutan sesuai dengan jenjang dan mengaplikasikan apa yang diterima dari lingkungan keluarga.

 Didikan dari orangtua di rumah sangat mempengaruhi psikologis seorang anak ketika anak berada diluar lingkungan keluarga, sebab itu prestasi anak juga akan berdampak dari bagaimana didikan orangtuanya di rumah, sehingga ada timbal balik dalam proses tersebut.Peranan orangtua yang sangat diperlukan dalam meningkatkan prestasi belajar anak adalah memberikan bimbingan, perhatian dan displin serta menyediakan fasilitas.Anak akan termotivasi saat proses belajar di rumah, orangtua selalu mendampingi atau memberi nasihat untuk memecahkan masalah yang dihadapi dan membimbing anak untuk mengambil keputusan-keputusan yang bijaksana, anak akan bersemangat saat belajar ketika orangtua memberi perhatian yang khusus dan anak akan menjadi rajin belajar ketika ada disiplin dari orangtua untuk mengatur jam belajar serta apa yang diperlukan anak untuk mendukung proses belajarnya tersebut telah tersedia.Hal-hal tersebut adalah totalitas dari orangtua sebagai pendidik di lingkungan keluarga.

 Prestasi belajar yang baik sangat diharapkan orangtua kepada anaknya, sehingga didikan orangtua juga harus baik dan tidak berlebihan agar keduanya mendapat kepuasaan dan kebanggaan.Prestasi belajar tidak hanya dipengaruhi oleh perhatian orang tua tetapi juga dipengaruhi oleh motivasi belajar.Motivasi adalah daya upaya yangmendorong seseorang untuk melakukan sesuatu untuk mencapai sesuatu.

 Tugas pertama seorang siswa adalah belajar.Belajar adalah segenap kegiatan pikiran seseorang yang dilakukan secara penuh untuk memperoleh pengetahuan dan mencapai pemahaman.Pengetahuan dan pemahaman yang pertama diterima oleh anak adalah yang berasal dari orangtua di lingkungan keluarga.Mencapai suatu hasil yang baik dalam belajar memerlukan keterampilan, terlebih lagi untuk menjadi seorang siswa yang harus mencapai prestasi belajar disekolah. Keterampilan-keterampilan tersebut antara lain, keterampilan membaca, keterampilan bahasa, keterampilan berpikir dan seterusnya.Keterampilan membaca merupakan hal utama yang perlu dikuasai oleh seorang siswa.Membaca adalah serangkaian kegiatan pikiran seseorang yang dilakukan dengan penuh perhatian untuk memahami segala keterangan yang disajikan kepada indera penglihatan. Keterampilan bahasa perlu untuk seorang siswa ialah untuk siswa tersebut bisa mengungkapkan dengan benar apa yang ingin dia sampaikan. Keterampilan berpikir harus dikuasai oleh siswa agar siswa bisa membedakan mana yang baik dan yang tidak.

 Sikap orangtua juga dapat mempengaruhi cara untuk mendidik anak, karena pada dasarnya seorang anak akan meniru kebiasaan orang terdekatnya tak terkecuali kedua orangtuanya. Bimbingan, perhatian dan disiplin terkadang juga salah diartikan oleh anak ketika orangtua salah menunjukan sikap. Bimbingan belajar kepada anak berarti memberi bantuan dalam membuat keputusan-keputusan yang bijaksana, tetapi tidak sampai mencampuri urusan pribadi anak itu sendiri atau bahkan dalam proses memberi bimbingan orangtua membanding-bandingkan dengan anak lain. Perhatian yang diberikan orangtua kepada anak pun harusnya tepat dan tidak berlebihan yang membuat anak merasa dibatasi, sehingga mencari sesuatu yang membuat anak merasa bisa menjadi diri sendiri. Disiplin yang baik dalam mendidik anak saat belajar juga sangat berpengaruh, pemberian pengawasaan yang berlebihan membuat anak merasa bahwa orangtuanya otoriter sehingga membuat anak membentuk idealisme tertentu yang apabila tidak diberi perhatian khusus maka anak akan mencari jalan keluar sendiri.

 Di era globalisasi saat ini, anak-anak  sangat cepat terpengaruh dengan dunia diluar keluarga mereka, karena mereka ingin mencari tahu dan mencoba-coba apa yang mereka lakukan itu baik atau tidak.Disaat seperti inilah keterampilan berpikir itu diperlukan dan siswa pun perlu untuk bisa berpikir panjang.

Keadaan seperti ini juga sangat mempengaruhi prestasi belajar anak di sekolah, ketika orangtua tidak tangkas dalam melihat fenomena tersebut maka prestasi anak akan ikut terpengaruh. Disaat seperti inilah orangtua diminta bijak soal pendidikan anak dengan mengarahkan dan melakukan cara yang tepat sehingga anak bisa mengerti. Jadi, dapat dikatakan bahwa prestasi belajar anak akan baik ketika orangtua memberi pendidikan yang tepat sesuai dengan usia anak yang beranjak remaja, apabila didikan orangtua tidak sesuai dengan usia anak maka juga akan mempengaruhi prestasi belajar anak nantinya.

            Padahal ada banyak factor yang mempengaruhi prestasi belajar anak, diantaranya adalah pendapat dari A. Tabrani Rusyan, yaitu:

Faktor internal ialah faktor yang timbul dari dalam diri anak sendiri, yang meliputi faktor fisiologi dan psikologi.

Faktor eksternal ialah faktor yang datang dari luar diri si anak, yang meliputi:

Faktor sosial yang terdiri atas lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan lingkungan kelompok.

Faktor budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan dan teknologi dan kesenian.

Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar dan iklim.

Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan[2].

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun