Selanjutnya...
Analisis Konten Viral di TikTok yang Melibatkan Kata "Bercyandya" Menjadi Booming
Asal usul dan konteks "bercyandya" berasal dari sebuah video wawancara yang dilakukan oleh akun TikTok @thesadewa dengan dua mahasiswi baru Universitas Gajah Mada (UGM). Dalam video tersebut, salah satu mahasiswi, Abigail, menjawab pertanyaan dengan spontan dan mengubah kata "bercanda" menjadi "bercyandya".Â
Ekspresi wajah dan gerakan tubuhnya saat berbicara menambah daya tarik, sehingga membuat celetukan ini viral. Kejadian ini dapat dianalisis melalui berbagai teori  sebagai berikut :
1. Teori Interaksi Simbolik, yang dikembangkan oleh George Herbert Mead, adalah pendekatan dalam sosiologi yang menekankan bagaimana individu membentuk makna melalui interaksi sosial. Pada konten viral TikTok Kata "bercyandya" tidak hanya berfungsi sebagai ungkapan humor tetapi juga sebagai simbol identitas kelompok mahasiswa baru yang saling berbagi pengalaman dan tawa.Â
Penggunaan kata ini menciptakan ikatan sosial di antara pengguna TikTok, memperkuat komunitas digital yang berbasis pada humor dan kebersamaan.
2.Teori Penyebaran Inovasi, yang dipopulerkan oleh Everett Rogers dalam bukunya Diffusion of Innovations pada tahun 1964, menjelaskan bagaimana ide, praktik, atau objek baru tersebar dalam suatu masyarakat. Teori ini mencakup proses komunikasi yang terjadi dalam penyebaran inovasi dan bagaimana individu atau kelompok mengadopsi inovasi tersebut.Â
dari perspektif teori penyebaran inovasi pada konten TikTok yang viral kata "bercyandya" menunjukkan bagaimana ide baru dapat menyebar dengan cepat melalui media sosial. Video awal yang viral berfungsi sebagai titik awal dari mana banyak pengguna lain mulai menirukan dan memodifikasi konten tersebut. Hal ini menciptakan gelombang partisipasi di mana pengguna TikTok merasa terlibat dalam tren yang lebih besar, memperlihatkan dinamika penyebaran budaya pop.
Kejadian viral "bercyandya" di TikTok tidak hanya sekadar lelucon, tetapi mencerminkan berbagai teori sosiologi komunikasi yang relevan. Melalui interaksi simbolik dan penyebaran inovasi, kita dapat memahami bagaimana konten viral dapat membentuk identitas kelompok serta memperkuat hubungan sosial di era digital.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H