Dalam perspektif hasil survei itu pula semestinya diletakkan urgensi Hak Angket terhadap Gubernur Ahok. Apakah masih perlu dilanjutkan? Apapun hasil dan rekomendasi Hak Angket itu akan menjadi pedang bermata ganda. Di satu sisi DPRD semakin tidak mendapat kepercayaan karena publik pada dasarnya sudah kurang mempercayai DPRD. Angket dinilai hanya untuk memuaskan syahwat politik anggota dewan yang tidak punya korelasi dengan kepentingan konstituen. Di sisi lain hasilAngket akan semakin melambungkan Ahok karena dianggap menzalimi sang gubernur.
Hasil survei adalah cermin yang bening untuk melihat respon atau persepsi publik atas kinerja. Jika DPRD DKI paham bahwa Angket itu akan menepuk muka sendiri, masih perlukah diteruskan? Bukankah sebaiknya Angket itu disimpan di laci paling dalam?.*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H