Begitu perahu tertambat di bibir pantai, gradasi warna biru pekat di kejauhan, hijau turquoise lalu bening segera memanjakan mata saya. Pasir putih segera mencumbu telapak kaki begitu saya melangkah dari perahu, hangat. Tak salah jika pulau ini jadi Primadona Sumatera Barat.
Pulau Pasumpahan terletak di perairan Kecamatan Bungus Teluk Kabung yang berjarak ~30 km dari pusat kota Padang. Pulau seluas lima hektare ini merupakan satu dari banyak pulau indah di pesisir Sumatera Barat.
Setelah satu jam melalui perjalanan berliku-liku, sebuah penanda kecil memastikan saya telah sampai di daerah sungai pisang. Melewati beberapa kelokan dan tanjakan penuh lubang, sebuah dermaga sederhana menyambut kami. Pohon kelapa di kedua sisi jalan melambai-lambai, mengucapkan selamat datang.
Saya menepikan kendaraan dan berhenti sejenak di sebuah warung kecil. Umbul-umbul iklan antar jemput pulau tertancap tak jauh dari sana. Segelas kopi dan gorengan mengisi perut sembari menanti Pak Ali menyiapkan kapal untuk mengantarkan kami ke pulau. Tiga puluh lima ribu rupiah per orang adalah harga yang disepakati untuk antar jemput ke Pulau Pasumpahan. Harga disesuaikan dengan jarak ke masing-masing pulau.
Berselang beberapa menit, saya dan seorang teman sudah duduk manis di perahu menuju Pulau Pasumpahan. Tak dibutuhkan waktu lama untuk mencapai pulau indah ini: cukup 15 menit dari dermaga sungai pisang kami sudah menginjakkan kaki di surga kecil Pasumpahan.
Nama pulau ini berasal dari dongeng lama yang telah begitu terkenal di Sumatera Barat, Malin Kundang. Masyarakat sekitar percaya bahwa di pulau inilah sang ibu mengucapkan sumpahnya. Pulau tempat bersumpah, begitulah pulau ini mendapatkan namanya.
Pulau yang berjarak 200 meter dari Pulau Sikuai ini tidak berpenghuni, namun beberapa tahun terakhir sudah berdiri homestay sederhana, lengkap dengan camping ground, gazebo-gazebo kecil, ayunan dari ban bekas, kursi-kursi kayu, serta kamar bilas dan kamar mandi. Dikenakan biaya retribusi sebesar lima belas ribu  rupiah per orang untuk bersantai sejenak di pulau ini.
Kedalaman dasar laut yang bervariasi menyebabkan air laut di permukaan memiliki gradasi warna yang kontras. Warna biru pekat di ujung, hijau turquoise di tengah, dan bening di bibir pantai, sungguh menyejukkan mata.
Ada beberapa pilihan untuk menikmati Pulau Pasumpahan, seperti berenang dan berkencan dengan berbagai ikan di bawah sana, atau bisa juga membawa bekal dan berpiknik asyik bersama keluarga sembari memesan kelapa muda. Duduk-duduk manis di bawah pohon dengan buku favorit atau bersenda-gurau dengan teman tentu juga dapat menjadi pilihan. Bagi yang punya keberanian ekstra, bisa menjajal bukit terjal di belakang pantai, untuk menyaksikan pemandangan yang lebih indah.
Ombak lembut yang membuai dan keheningan pulau membuatnya menjadi tempat yang tepat untuk mengistirahatkan hati dan kepala. Sepotong surga berpasir putih dengan gradasi air tiga warna---obat ampuh meniup segala lara jauh-jauh.
Pulau Pasumpahan terletak di perairan Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat. Ada dua cara untuk mencapainya:
- Dari Bungus, sewa kapal nelayan. Lama perjalanan sekitar 60-75 menit. Bisa juga mengikuti paket wisata yang dibandrol dengan harga Rp 250.000/orang termasuk makan siang dan mengunjungi beberapa pulau lainnya.
- Dari Sungai Pisang, tersedia transportasi sederhana yang dikelola warga. Dengan waktu tempuh 10 menit, pengunjung hanya perlu membayar Rp 35.000-40.000/orang untuk perjalanan pulang pergi.
*tulisan ini sebelumnya telah tayang di majalah Sriwijaya Air
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H