Selain gerakan mengurangi gas buang transportasi, program pengurangan lainnya adalah mengurangi penggunaan plastik, yaitu dengan menggunakan kantong kertas atau totebag, membawa botol minum sendiri, dan menggantikan peralatan yang berbahan plastik dengan bahan yang ramah lingkungan. Dengan adanya penggunaan kantong kertas atau semacamnya, diharapkan mampu mengurangi jumlah pengeluaran sampah plastik.
Pada program keempat, yaitu pengelolaan terdiri atas gerakan pengelolaan sampah dengan penerapan reuse dan recycle dan pengelolaan informasi green campus berbasis IoT.Â
Gerakan pengelolaan sampah terdiri dari 2 tahap, yakni reuse dan recycle. Dimana pada gerakan ini akan dibentuk sebuah organisasi yang dikhususkan untuk mengelola kegiatan yang ada, namun pada intinya semuanya ikut berpartisipasi. Pada tahap reuse akan diadakan sebuah agenda yang berupa pemanfaatan kembali botol bekas menjadi tempat sabun cuci tangan.Â
Sedangkan pada tahap reduce agendanya berupa mendaur ulang sampah organik maupun anorganik menjadi barang yang lebih menarik dan bermanfaat, yang kemudian hasil kreativitas akan dipajang pada sudut peduli lingkungan (wadah menampung kreativitas mahasiswa dalam mendaur ulang sampah yang ada).
Pada program terakhir yaitu pengedukasian bertujuan sebagai dasar wawasan dalam pengimplementasian keempat program, sehingga semua warga kampus dapat bertindak sesuai dan output yang didapatkan akan semakin maksimal. Program pengedukasian akan dilakukan setiap minggu dan diikuti oleh civitas akademik.
Jadi, program 5P adalah sebuah gerakan yang pada dasarnya memiliki tujuan menuju smart and green campus. Gerakan 5P pada dasarnya apabila dilihat secara sekilas merupakan gerakan yang simple, namun apabila gerakan ini dilaksanakan terus menerus maka akan terasa manfaatnya. Oleh karena itu, penulis berharap gerakan ini dapat diimplementasikan dalam kehidupan kampus, dimulai dari lingkup kampus akan mengubah dunia dalam jangka waktu dekat.
