Gejala awal anxiety disorder yang dirasakan penderitanya adalah perasaan gugup hingga jantung berdegup kencang. Kemudian, tubuh dan pikiran akan sulit untuk mengendalikan emosi saat menghadapi suatu objek. Ketakutan dan kekhawatiran itu bisa membuat kita untuk memiliki serangan panik (panic attack).
Sebagai salah satu orang yang sedang berjuang untuk sembuh dari anxiety disorder saya merasakan bagaimana menderitanya saya. Setiap waktu selalu diliputi dengan kecemasan dan kegelisahan, bahkan ketika saya hanya duduk diam dan tidak melakukan apa-apa dan berbaring. Pikiran-pikiran yang sebenarnya tidak harus saya pikirkan, muncul perlahan dan menakuti-nakuti saya. Saya menjadi gelisah dan susah tidur, lebih sering menghayal dan negative thinking. Merasa pesimis dan takut akan apa yang saya kerjakan tidak mendapatkan hasil yang maksimal(perfect). Saya menderita anxiety kurang lebih hampir 4 tahun, dan ditahun keempat saya merasakan bahwa gangguan itu semakin parah dan membuat saya stress. Pada akhirnya saya memutuskan untuk pergi menemui psikiater dan berangkat ke tempat terapi. Puji Tuhan sejauh ini saya merasakan ada perubahan, dan berharap bisa sembuh total. Untuk siapa saja yang membaca tulisan ini, dan untuk penderita anxiety mari kita sama-sama berjuang untuk melawan penyakit mental dan belajar untuk lebih peduli terhadap kesehatan mental.
Terlepas dari usianya, besar-kecilnya, masalah yang dialami setiap manusia itu nyata. Dan masalah memang akan selalu ada dalam diri setiap individu. Level stres setiap orang itu berbeda-beda. Kita tidak akan tahu dan percaya jika tidak berada di posisi yang sama dan ikut merasakannya. Maka dari itu, ketika ada orang yang bercerita kepadamu mengenai masalah mentalnya, dengarkan. Jangan dihujat, jangan diceramahi, jangan dinilai, dan jangan dibanding-bandingkan. Cukup dengarkan dan berikan mereka kesempatan untuk bicara dan merasakan bahwa cerita mereka didengar, bahwa masih ada yang peduli. Dengan mendengarkan tanpa menghakimi, sesungguhnya kita dapat membantu mereka merasa lebih dipahami dan didukung (Kumparan 09/06/2023).
Seseorang yang mengalami gangguan kesehatan mental bukan orang gila, bukan orang yang jauh dari Tuhan, bukan pula orang yang miskin iman. Tapi mereka hanya terlalu lama berada di bawah tekanan yang mereka sendiri tidak bisa menghindari itu dalam waktu yang cukup panjang, dan mereka tidak memiliki dukungan sosial yang cukup untuk menopang diri mereka sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H