Mohon tunggu...
enny eugenia
enny eugenia Mohon Tunggu... Lainnya - Serabutan

Mengabadikan Pikiran

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Second Account: Presiden Tiga Periode

4 Maret 2024   11:21 Diperbarui: 4 Maret 2024   11:21 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pasca pemilu  presiden pada 14 februari lalu, akun instagram Presiden Jokowi dibanjiri banyak komentar negatif  sebagai bentuk ungkapan kekesalan masyarakat terhadap proses pemilu yang dinilai curang. 

Data Real Count: KPU Indonesia per 29 Februari 2024 menunjukan pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka unggul dengan persentase 58,83% disusul oleh pasang nomor urut 1 Anis Muhaimin dengan persentase 24,49% dan di urutan terakhir ada pasangan nomor urut 3  Ganjar Mahfud dengan persentase 16,68%. Dapat dilihat berdasarkan persentase di atas pasangan nomor urut 2 menang telak dan akan menjadi presiden dan wakil presiden selama 5 tahun kedepan. 

Ada banyak  polemik yang terjadi setelah masyarakat melihat hasil pasangan nomor urut 2 menduduki peringkat teratas dalam pemilu presiden. Begitu banyak pertanyaan yang dilontarkan oleh masyarakat baik secara langsung maupun di sosial media. Apakah kemenangan pasangan nomor urut 2 adalah murni karena perjuangan Prabowo Gibran beserta tim sukses dan para pendukung? 

Apakah pasangan nomor urut 2 dibantu oleh pihak-pihak tertentu? Ataukah pasangan nomor urut 2 diuntungkan karena Gibran merupakan putra presdien? Sehingga karena rasa cinta masyarakat Indonesia terhadap Jokowi yang begitu besar akhirnya diteruskan kepada anaknya tanpa berpikir realistis bahwa Gibran telah melanggar konstitusi. 

Berbicara di depan Menteri Pertahanan capres Prabowo Subianto, Joko Widodo dengan gamblang menyatakan presiden boleh berkampanye dan berpihak. Asalkan, kata Jokowi, tidak memakai fasilitas negara saat kampanye. 

"Kita ini pejabat publik sekaligus pejabat politik. Masa gini (berpihak) enggak boleh, berpolitik enggak boleh. Boleh. Menteri juga boleh," kata Jokowi usai serah terima pesawat Super Hercules C-130J-30 dari Kemenhan ke TNI AU di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (24/1). (Kumparan 29/01/2024). 

Ucapan Jokowi seakan kian menegaskan dukungan politiknya terhadap Prabowo yang berpasangan dengan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, di Pilpres 2024. Gibran bisa melenggang sebagai cawapres berkat putusan cacat etik Mahkamah Konstitusi yang saat itu dipimpin pamannya, Anwar Usman. 

POLEMIK PASCA PILPRES

Sumber: Kumparan.com
Sumber: Kumparan.com

Tanggal 21 Februari 2024 Jokowi melantik Agus Harimurti Yudhoyono sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024 di Istana Negara Jakarta. AHY yang selama 9 tahun paling getol mengkritik Jokowi kini ada pada barisan bersama Jokowi. Kemudian pada tanggal yang sama Presiden Jokowi melantik 9 orang Anggota Komisi Kejaksaan Republik Indonesia 2024-2028, di Istana Negara Jakarta. 

Pada Rabu 28 Februari 2024 Jokowi juga memberikan penghargaan kenaikan pangkat istimewa kepada Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto sebagai Jenderal TNI Kehormatan yang dilaksanakan dalam Rapat Pimpinan TNI-Polri Tahun 2024 di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta. Jokowi mengungkapkan bahwa ini merupakan penghargaan juga peneguhan dedikasi kepada rakyat, bangsa, dan negara serta telah melalui verifikasi dari Dewan Gelar Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan serta sesuai UU Nomor 20 Tahun 2009. 

Walaupun belum secara  resmi diumumkan oleh KPU hasil pemilu presiden, pembahasan tentang makan siang gratis gagasan yang diusulkan oleh paslon nomor urut 2 sudah sampai pada tahap simulasi. Seperti yang sudah dilakukan oleh Menteri Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang menghadiri simulasi program makan siang gratis di SMPN 2 Curug Kabupaten Tangerang, Kamis (29/2). 

Masyarakat mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap Presiden Jokowi. Kritik masyarakat berseliweran di sosial media adapun yang berkomentar bahwa Jokowi menjabat tiga periode dengan menggunakan Second Account yang dalam pengertian netizen (warga internet) Jokowi ingin menjabat tiga periode namun karena aturan masa jabatan presiden dan wakil presiden maksimal hanya diperbolehkan dua periode sehingga Jokowi yang masih berstatus sebagai presiden bekerja membantu paslon nomor urut 2 untuk melanggengkan kekuasannya (dinasti politik). 

Apakah Presiden Jokowi  akan punya peran di Kabinet Prabowo-Gibran? Mari kita nantikan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun