Â
Baru baru ini dikalangan politisi beredar rekaman yang dianggap menghina kapabilitas Presiden Jokowi. Yang membuat isi rekaman ini heboh adalah suara seorang Menteri yang menghina kualitas kepemimpinan Jokowi. Menteri ini menganggap Jokowi tidak 'teteg' dalam mengambil keputusan serta meragukan kemampuan Jokowi sebagai Presiden RI.
Beredarnya rekaman itu kabarnya jam 4 sore menjelang buka puasa, dan semakin ramai setelah Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo memperdengarkan rekaman itu dengan beberapa tokoh politik nasional. Tjahjo bahkan berkomentar keras terhadap Menteri yang dianggap 'menjelek-jelekkan'Â Presiden Jokowi. Kabarnya PDIP marah besar, karena bagaimanapun Jokowi adalah bagian dari PDIP.
Tjahjo mengatakan ""Mendagri harus siap, siapa kawan dan siapa lawan, kita akan ambil sikap, sebaiknya kepala TNI, Kapolri harus tegas, jangan takut-takut," kata Tjahjo Kumolo, seperti dikutip media online Republika "Ada Menteri Hina Jokowi"Â . Sampai detik ini Mendagri masih bungkam suara siapa rekaman itu. Namun bisa dikatakan Tjahjo amat serius dalam melakukan statemen politiknya.
Jawaban atas Tjahjo, mendapat clue dari rekan separtainya Masinton Pasaribu yang mengatakan Menteri yang menghina Jokowi itu Perempuan dari bidang Ekonomi, kata Masinton tentang ciri ciri menteri itu "Latar belakangnya profesional, independen tapi bukan juga. Sektor di bawah koordinasi perekonomian,"  Hal ini dikutip dari media online Tribunnews dengan judul : Politisi PDIP : Menteri yang Hina Jokowi Perempuan, Bukan dari PDIP dan Urus Ekonomi.Â
Â
Lalu siapakah Menteri dari urusan ekonomi itu, ayo kita tarik pendapat dari Masinton ini :
1. Menteri di bidang ekonomi
2. Bukan dari Partai Politik atau dari PDIP
3. Perempuan
Â
Dan menteri yang cocok dengan tiga kategori diatas adalah : Rini M SoemarnoÂ
Rini M Soemarno, awalnya dekat dengan PDI Perjuangan, ia sahabat Megawati tapi menjelang proses pengangkatan Menteri, Megawati menolak naiknya Rini karena dikuatirkan memuluskan jalan kakaknya Ari Soemarno menguasai minyak, dan kakaknya yang lain Ongky Soemarno adalah jago lobby sana sini, yang dikabarkan juga punya lobbying politik dengan banyak kalangan, penentuan pejabat-pejabat penting di BUMN tak lepas dari pengaruh Ongky, sementara dari Ari Soemarno, pengaruhnya terasa di Pertamina.
PDI Perjuangan harusnya juga secara terbuka menyatakan soal ini untuk membela Presiden Jokowi, dan pernyataan itu resmi keluar dari Partai, disuarakan kepada publik, bahwa ketika kedudukan Presiden Jokowi terancam, PDIP-lah yang pasang badan, PDIP jangan ketinggalan mulu, kasus naeknya Rini Soemarno juga menjelaskan bagaimana PDIP gagal melakukan inisiasi politik kepada kekuasaan dan dijebak oleh permainan-permainan diluar jangkauan PDIP.
Rini Soemarno yang diduga ada dalam rekaman itu harus mengklarifikasi ke publik apa maksudnya dia menyatakan Presiden Jokowi peragu.
PDIP juga harus membuka laporan masyarakat terhadap keresahan politik dan ekonomi yang terjadi. Karena penempatan Rini juga tak lepas dari image, Rini dekat dengan Megawati. Jadi secara politik PDIP harus bertanggungjawab apabila ternyata Rini ini benar karena bagaimanapun juga, Rini bisa mengakses Jokowi karena diberikan peluang oleh PDIP, jadi laporan masyarakat harus didengar.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H