Mohon tunggu...
Neng Liah
Neng Liah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Reading is essensial for those who seek to rise above the ordinary.

Be the best version of you!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pussybird, Burung Ketilangku Sayang

1 Maret 2020   18:48 Diperbarui: 1 Maret 2020   19:20 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dulu pernah punya hewan peliharaan yaitu seekor burung Ketilang. Burung Ketilang merupakan burung sejenis burung pengicau dari suku Pycnonotidae. Kalau orang Sunda menyebutnya Cangkurileng, sedangkan orang Jawa menamainya Ketilang/Genthiang, mengikuti bunyi yang khas.

Nah, waktu itu tanpa sengaja ayah saya menemukan anak burung Ketilang itu dari bawah pohon jambu air.

Mungkin, anak burung kutilang itu terjatuh dari sarangnya yang terletak di atas pohon jambu air. Karena merasa kasihan, ayah memutuskan untuk merawat anak burung Ketilang itu.

Apabila kita melihat anak burung Ketilang pada saat itu, sungguh kasihan dan rasanya tak tega bila kita membiarkannya begitu saja, umurnya mungkin masih sekitar satu mingguan atau lebih, terlihat dari badannya yang masih berwarna merah dan sayapnya belum semuanya diselimuti bulu namun sudah terpisah dari induknya, bisa-bisa dimangsa tikus ataupun kucing.

Untuk itu ayah memutuskan untuk merawat dan memelihara anak burung Ketilang itu. Dan, kami memberi nama anak burung Ketilang itu dengan nama Pussybird.

Kenapa kami memberi nama Pussybird? Karena burung Ketilang merupakan jenis burung yang memiliki kumis seperti kucing.

Ayah sedikit kebingungan bagaimana cara memberi makan Pussybird yang masih kecil itu, karena pisang yang ayah letakkan tak dimakannya.

Ayah segera pergi ke pasar burung yang tak jauh dari rumah, di sana ayah membelikan sangkar dan juga makanan untuk Pussybird.

Sesampainya ayah dirumah, ia segera meracik makanan burung yang telah dibelinya, terlihat seperti bubur. Ayah memasukkan makanan burung itu ke dalam kantong plastik es yang kecil (ukuran plastik untuk es lilin) dan menggunting ujung plastiknya sedikit agar bisa keluar.

Cara ayah memberikan makan Pussybird berhasil. Pussybird sangat lahap memakan makanan yang ayah racik untuknya.

Agak repot sih memberi makan Pussybird karena harus diracik dulu tapi itu hanya beberapa minggu saja, setelah itu Pussybird sudah bisa makan sendiri seperti burung-burung lainnya.

Kami sekeluarga sangat sayang sama Pussybird, dan khususnya saya karena saya turut berperan merawatnya. Pussybird berbeda lohh dengan burung Ketilang lainnya. Sangat unik, mungkin karena kita merawatnya dari kecil jadi banyak keunikan yang terlihat dari Pussybird.

Tiap malam sangkarnya harus ditutupi kain.  Kalau sangkarnya tidak tertutup ataupun ada bagian sangkarnya yang terbuka sedikit saja, hmmm... dia langsung tak mau tidur. Dia akan loncat ke sana ke mari sambil bersiul (terdengar sangat bising) seperti memberikan tanda kepada kami untuk segera menutupnya. Selain itu, dia harus tidur di bawah pisang yang ayah telakkan di dalam sangkarnya.

Ada hal unik lainnya, Pussybird paling suka dilepaskan di dalam rumah. Walaupun jendela dan pintu terbuka, dia tak akan kabur. Jadi setiap pulang sekolah saya selalu rutin melepasnya dari sangkar agar dia bisa bermain-main. Oh iya, ada yang lucu dari Pussybird jika saya sedang makan, Pussybird selalu pengen ikut makan, dia akan mematuki tangan saya kalau saya tidak mengasih nasi kepadanya.

Menjelang sore, Pussybird selalu mandi. Cukup saya meletakan mangkuk yang berisi air, dia akan langsung masuk ke dalam mangkuk itu. Mandi sendiri, tanpa harus disemprot-semprot seperti burung peliharaan lainnya.

Sayang seribu sayang, Pussybird hanya selama satu tahun kami pelihara. Pasalnya, ayah kasihan melihat Pussybird yang terpisah dari kelompoknya. Ayah memutuskan untuk melepaskan Pussybird, untuk beberapa hari Pussybird kembali ke rumah. Sedih rasanya, karena kita pura-pura acuh kepadanya.  Akhirnya dia tak pernah kembali lagi. Mungkin dia sudah menemukan rumah dan keluarga yang baru untuknya.

''Aku dengan Hewan Kesayangan"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun