Kami sekeluarga sangat sayang sama Pussybird, dan khususnya saya karena saya turut berperan merawatnya. Pussybird berbeda lohh dengan burung Ketilang lainnya. Sangat unik, mungkin karena kita merawatnya dari kecil jadi banyak keunikan yang terlihat dari Pussybird.
Tiap malam sangkarnya harus ditutupi kain. Â Kalau sangkarnya tidak tertutup ataupun ada bagian sangkarnya yang terbuka sedikit saja, hmmm... dia langsung tak mau tidur. Dia akan loncat ke sana ke mari sambil bersiul (terdengar sangat bising) seperti memberikan tanda kepada kami untuk segera menutupnya. Selain itu, dia harus tidur di bawah pisang yang ayah telakkan di dalam sangkarnya.
Ada hal unik lainnya, Pussybird paling suka dilepaskan di dalam rumah. Walaupun jendela dan pintu terbuka, dia tak akan kabur. Jadi setiap pulang sekolah saya selalu rutin melepasnya dari sangkar agar dia bisa bermain-main. Oh iya, ada yang lucu dari Pussybird jika saya sedang makan, Pussybird selalu pengen ikut makan, dia akan mematuki tangan saya kalau saya tidak mengasih nasi kepadanya.
Menjelang sore, Pussybird selalu mandi. Cukup saya meletakan mangkuk yang berisi air, dia akan langsung masuk ke dalam mangkuk itu. Mandi sendiri, tanpa harus disemprot-semprot seperti burung peliharaan lainnya.
Sayang seribu sayang, Pussybird hanya selama satu tahun kami pelihara. Pasalnya, ayah kasihan melihat Pussybird yang terpisah dari kelompoknya. Ayah memutuskan untuk melepaskan Pussybird, untuk beberapa hari Pussybird kembali ke rumah. Sedih rasanya, karena kita pura-pura acuh kepadanya. Â Akhirnya dia tak pernah kembali lagi. Mungkin dia sudah menemukan rumah dan keluarga yang baru untuknya.
''Aku dengan Hewan Kesayangan"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H