Mohon tunggu...
Natalia Eka Jiwanggi
Natalia Eka Jiwanggi Mohon Tunggu... -

born in journalism, live in advertising

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dari Pulang Malam Hingga Panggung Juara

27 April 2011   16:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:19 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Bagiku, berkarya itu sebuah keharusan. Menang itu bonus.”, ujar Tita sambil memperlihatkan portofolionya yang menang diberbagai kompetisi iklan. Tahun 2011 menjadi tahun yang cukup berat bagi gadis bertubuh kecil ini karena harus membawa komunitas Bohlam Advertising ke pangggung yang lebih megah.

Semangat berkarya memang sudah mengendap di hati Maria Nari Gunita, gadis 20 tahun yang kini sedang mengambil konsentrasi studi Pemasaran dan Periklanan di Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Bekerja di dunia iklan memang merupakan impiannya sejak kuliah. Dan masuk menjadi anggota Bohlam Advertising menjadi langkah awal cewek penyuka warna kuning ini.

Bohlam Advertising merupakan Kelompok Profesi yang bergerak di dunia Periklanan. Dalam hal pengorganisasian, Bohlam Advertising memiliki dua sisi kepemimpinan. Sisi pertama, Organisasi yang berada di bawah Prodi Komunikasi dan HMPS Komunikasi, dan sisi satunya adalah Agensi, dimana Bohlam Adv menempatkan dirinya sebagai Agensi Mahasiswa.

Berawal dari terjun ke dunia iklan dan menjadi anggota aktif Bohlam Adv, si anak tengah dari tiga bersaudara ini memulai karirnya untuk mencapai impian. Keaktifan dan keuletannya menjadi anggota aktif Bohlam Adv membuat Tita dipercaya untuk menggantikan Wihinggil Prayogi, atau sering disapa Yogi, menjadi Ketua Bohlam Advertising tahun 2011/2012. Sebuah langkah baru, dan tentu saja tanggung jawab baru bagi gadis yang bertubuh kecil ini.

Hampir semua mahasiswa Fisip Atma Jaya tahu siapa Tita, karena ayahnya adalah Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, yaitu Lukas Ispandriarno. Kesibukan gadis penyuka anjing ini membuat dirinya sering pulang larut malam. Dan ayahnya pun sudah tidak dapat menasehatinya lagi, karena Tita termasuk anak yang bandel dan cuek. Yah, kapasitas ayahnya sebagai Dekan pun tidak dapat membuatnya untuk menuruti nasehat orang tuanya.

Anak bandel menjadi predikatnya di rumah. Karena hobinya yang suka pulang larut malam dan jarang mandi, cewek yang juga hobi jalan-jalan ini selalu dinasehati oleh ibunya jangan pulang larut. Saking seringnya, bu Lukas, sapaan bagi ibunya, tidak pernah menasehatinya lagi soal jam malam. Akhirnya tidak ada lagi nasehat dan omelan dari ayah ibunya soal jam malam.

Sifatnya yang bandel karena suka pulang malam bukan karena tidak ada alasannya. Sering gadis yang tahun ini menginjak usia 21, menginap di kost teman. Asalannya, menyelesaikan tugas kuliah atau melembur eksekusi produksi iklan untuk lomba. Hampir semua kompetisi iklan tingkat nasional diikuti oleh gadis berambut ikal ini. Dengan kerja keras dan pantang tidur sebelum selesai, Tita berhasil menyabet beberapa medal. Bronze Radio Script Caraka Festival Iklan 2010, Bronze Ad Student Pinasthika 2010 dan finalis Adwar Pekan Komunikasi UI 2011 menjadi gelar yang menarik dalam portofolio gadis penyuka musik ini.

Kesibukannya dalam menyambangi berbagai kompetisi iklan tidak membuat IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) cewek bershio Kuda ini jeblok. ”Semakin sering bikin iklan, semakin mudah aku memahami materi kuliah.”, ujar Tita sambil menguntai poninya yang keriting. Tita memang dikenal cerdas oleh teman kuliahnya. Karena memiliki banyak referensi dan terus berkarya, tidak sulit bagi cewek penyuka Frau ini untuk mengerjakan tugas kuliah yang kadang keteteran gara-gara sering bolos untuk karantina.

“Bagiku, berkarya itu sebuah keharusan. Menang itu bonus.”, ujar Tita sambil memperlihatkan portofolio iklannya yang menang diberbagai kompetisi iklan. Semangat inilah yang ia dapatkan dari komunitas Bohlam Advertising. Di Bohlam, semua anggota tidak harus menjadi pemenang dalam setiap lomba iklan. Tetapi semangat untuk terus menghasilkan karya dan terus belajar inilah yang merupakan keharusan.

Bohlam Advertising memang telah banyak mendapatkan berbagai gelar dan medal di kompetisi iklan tingkat nasional. Mulai dari Caraka, Pinasthika, Citra Pariwara hingga ke Cannes. Dan yang menjadi kebanggaan adalah ketika Bohlam Adv masuk dalam 10 besar Agency of The Year Citra Pariwara 2007, bersanding dengan agensi multi-nasional, seperti JWT, BBDO dan Ogilvy.

Tahun ini menjadi tahun kepengurusan Tita dan teman-teman untuk mengangkat Bohlam Adv ke panggung yang lebih tinggi. “Jika ingin maju, internal Bohlam sendiri harus solid. Nah, kalau udah solid dan akrab mau ngerjain apapun jadi lebih enak dan nyaman, karena kita udah deket satu sama lain.”, katanya tegas. Misi inilah yang akan dijalankan oleh pihak internal Bohlam. Mengakrabkan diri sesaman anggota sangat perlu, setelah itu baru dapat maju bersama.

“Sebagai orang iklan, menjalin networking sangat perlu. Makanya, aku wajibkan tiap pengurus BOD Bohlam harus kenal dan dekat sama satu orang iklan. Siapa aja deh. Nah kalo udah deket kan lebih enak menjalin relasi lebih jauh.”, tegasnya. Sebuah relasi yang baik pasti akan menghasilkan sesuatu yang baik pula. Bohlam Adv memang sudah banyak dikenal orang iklan dan komunitas periklanan lainnya. Tetapi mereka belum punya banyak kenalan orang iklan dan praktisi iklan lain yang jauh lebih hebat diluar sana. Dan pendekatan ini yang akan dibangun.

Saat ini, gadis yang suka menulis ini tengah menjalani semester 6. Pada semester 7 nanti, ia akan melanjutkan KKL (Kuliah Kerja Lapangan) di Exist Comm sebagai copywriter. “Karena aku lebih suka menulis dan melukiskannya dengan kata, aku pengen jadi copywriter, Senior Copywriter sih lebih tepatnya. Hehe”, ujarnya sambil tertawa kecil.

Semua orang dapat mewujudkan impiannya jika disertai dengan niat dan kerja keras. Semangat inilah yang sedang Tita bangun hingga menjadikannya seorang Senior Copywriter nantinya. Baginya, tak ada yang tak mungkin. Mendirikan agensi sendiri pun ingin ia lakoni jika sudah punya pekerjaan tetap. Dan menghasilkan karya iklan yang kreatif, bukan sekedar hardsell bagi periklanan Indonesia adalah tujuannya. Menjadikan iklan Indonesia lebih cerdas dan kreatif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun