Mohon tunggu...
Dessy Natalia
Dessy Natalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Energy Security - The Republic Indonesia of Defense University

Independent

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

10 Penelitian Kualitatif mengenai Integrasi Kawasan Asia Tenggara untuk Ketahanan Energi Nasional (ASEAN Power Grid)

2 November 2021   12:01 Diperbarui: 2 November 2021   12:18 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Sumber dan Informan : Studi Literatur, Heads of ASEAN Power Utilities/Authorities (HAPUA), Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral, Badan Pusat Statistik Kalimantan, International Energy Agency (IEA), ASEAN Centre for Energy (ACE), Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat.

7. Kerjasama PT. PLN (Persero) -- Serawak Energy Berhad Dalam Mengaplikasikan ASEAN Power Grid Di Daerah Perbatasan Indonesia (Studi Di Kecamatan Sajingan Besar, Provinsi Kalimantan Barat)
Delianti (2020)


Kalimantan Barat adalah provinsi dengan beberapa daerah yang merupakan daerah perbatasan, seperti Kabupatan Sambas dan Kabupaten Sajingan Besar yang berbatasan dengan negara Malaysia. Listrik selalu menjadi kebutuhan masyarakat tetapi Kabupaten Sambas seringkali kesulitan mendapatkan listrik karena pemadaman listrik dan Kabupaten Sajingan Besar belum teraliri listrik. Apabila ini berlanjut akan menghambat aktivitas masyarakat dan berpengaruh terhadap perekonomian setempat. Kerjasama Indonesia (PT. PLN(Persero)) dengan Serawak Energy Berhad disepakati dan memberikan dampak signifikan bagi daerah tersebut. Namun, tak dapat dipungkiri bahwa setiap kerjasama diiringi dengan kepentingan sehingga sering ditemukan benturan antar keduanya. Oleh karena itu, Penelitian ini mencoba menjabarkan pemecahan masalah kolektif dalam kerjasama tersebut di daerah perbatasan.


Teori : Kerjasama Internasipnal dan Kerjasama Bilateral
Perubahan sistem bipolar menjadi multipolar meneybabkan setiap negara memiliki perbedaan pandangan dalam mengambil kebijakan. Hal ini disebabkan oleh perbedaan kekuatan tiap negara dan dapat berujung timbulnya konflik. Untuk mengantisipasi hal tersebut dan mencapai perdamaian, kerjasama internasional menjadi solusi. Kerjasama ini dapat dilakukan secara Bilateral, Regional, maupun Mulilateral. Dalam penelitian ini, Kerjasama yang dijalin adalah Bilateral yaitu situasi dimana adanya hubungan timbal balik atau Tindakan saling memengaruhi antar dua negara untuk meningkatkan kesejahteraan kedua pihak (Krisna, 1993).


Sumber dan Informan : Studi Literatur, PT. PLN (Persero), ASEAN Centre for Energy (ACE), BPS Kabupaten Sambas, Kementerian Dalam Negeri RI.

8. Policy Brief : Review of Policies and Measures for Energy Efficiency in Indonesia's Industrial Sector
ASEAN Centre for Energy : Diana Vitonia , Rio Jon Piter Silitonga (2021)


Indonesia berkomitmen dalam konsumsi energi primer yang efisien dan berkontribusi dalam memenuhi target regional 2025. Industri menempati jumlah konsumsi energi terbesar kedua setelah transportasi dengan 38% dari total konsumsi energi sehingga sektor industri menjadi sektor prioritas. Namun, efesiensi teknologi yang digunakan industri saat ini masih minim dibanding standar global. Hal ini merupakan masalah dan apabila terus berlanjut dapat merugikan Pemerintah seperti dampak tersendiri bagi kegiatan ekonomi dan keberlanjutan energi jangka panjang. Oleh karena itu dibutuhkannya analisis mengenai pentingnya, manfaat, tantangan, dan rekomendasi dalam penerapan teknologi hemat energi di sektor industri Indonesia untuk pertimbangan solusi dari masalah tersebut.


Teori: Efesiensi Energi
Dari perpektif Pemerintah, Diperlukannya promosi efisiensi energi sektor industri karena dapat mengubah total konsumsi negara secara signifikan dan memberikan manfaat seperti menghemat penggunaan lahan, polusi udara dan air, serta dampak sosial bagi masyarakat berpenghasilan rendah (ESDM). Apabila dilihat dari sisi Industri, Efesiensi energi dapat dilakukan dengan meningkatkan operasi dan keandalan dalam proses sehingga mengurangi kemungkinan kegagalan dan optimalisasi kinerja karyawan(IEA).

Subyek dan Informan : Studi Literatur, Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), Asian Development Bank (ADB), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, ASEAN Centre for Energy (ACE).

9. ASEAN Power Grid: A Secure Transmission Infrastructure for Clean and Sustainable Energy for South-East Asia
Tofael Ahmeda, Saad Mekhilefa, Rakibuzzaman Shah, N. Mithulananthanc, Mehdi Seyedmahmoudiand, Ben Horand (2016)


Asosiasi Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) mengintegrasikan infrastruktur transmisi daya geografisnya yang besar melalui ASEAN Power Grid (APG). Pemanfaatan sumber daya energi bersih yang efisien untuk memenuhi peningkatan akan permintaan listrik memaksa integrasi pasar listrik dan pembangunan mekanisme transmisi yang aman. Oleh karena itu, studi ini mencoba meninjau sumber daya energi bahan bakar fosil dan terbarukan serta proyeksi untuk ASEAN. Selain itu dilakukannya kajian mengenaik scenario ekspor-impor listrik dan perluasan transmisi pembangkit berbasis energi terbarukan serta hambatan dari program tersebut,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun